6. KALI INI LO GUA MAAFIN

4.4K 281 4
                                    

jangan lupa tinggalin jejak yess! 😻

--

Punya pacar harus lebih baik
Punya pacar harus lebih keren
Tapi keren nggak cukup
Yang paling penting
Kita harus bahagia

Di depan kelas sendiri sambil memasang earphone mendengar lagu Yura Yunita - Harus Bahagia. Adara tertawa mengingat bahwa dia belum pernah pacaran sebelumnya karena memang dulu tidak minat.

"PUNYA PACAR HARUS LEBIH BAIK~" Adara nyanyi sembari memejamkan matanya.

Dia tidak sadar jika Omar lewat di depannya. Dia jalan dengan santai sampai akhirnya Adara membuka mata lalu kaget. Omar terlihat lebih rapih saat memakai baju kokoh.

"Eh ada elo," ucap Adara tiba-tiba melepas kedua earphone nya.

Omar tidak menggubris sedikitpun, tetap fokus ke depan.

"Awas jatuh ada lubang!" teriak Adara menunjuk lantai depan Omar.

Omar langsung berhenti melihat ke bawah, dia mengeraskan rahangnya lalu menghela napasnya kasar.

"Masih pagi lo bisa kan gak iseng? Mending lo masuk deh ke kelas daripada orang lewat lo isengin terus!" tutur Omar menatapnya tajam.

"Gak bisa, lagi gabut. Lo mending terus deh dari kemarin ngomongnya. Sekarang giliran gue ya?" Adara senyum jahil. "Mending lo kenalan sama gue."

"Kenalan sama lo? Gua rasa gak ada yang lebih gila dari itu," balas Omar.

"Siapa bilang? Ada. Yaitu elo, lo sadar gak sih kalo lo tuh gila banget, galaknya."

"Dua menit gua terbuang buat orang gak jelas. Jauh-jauh dah lo!" Tanpa meladeni lagi saking malasnya Omar sampai tidak jadi ke toilet lantai dua karena toilet di lantainya tidak nyala. Dia turun ke lantai satu.

"Lo tuh kayak wifi gue tau! Gak bisa jauh-jauh soalnya gak bakal dapet!" teriak Adara pada Omar yang sudah jalan menjauh.

Adara menggelengkan kepalanya terkekeh, selain senang melihat kehadirannya, dia juga ingin terus menggoda Omar karena jika dia marah, Adara lebih merasa senang. Apalagi jika dia baik, ah tidak tahu lagi. Jarang ada laki-laki sepertinya.

Setelah merasa cukup mendengarkan lagu di luar, Adara masuk kelas menemui Darin yang sibuk mencatat di buku tulisnya.

"Masih nyatet Rin?" tanya Adara.

"Masih nih, gak kelar-kelar dari tadi. Lo udah emangnya? Hari ini kan Bu Hema lagi."

"Udah gue semalem. Lo nyatet Matematika atau masalah hidup lo sih? Banyak amat," canda Adara. "Pantesan Omar sama kawannya pusing pas Bu Hema dateng."

"Sorry aja ya hidup gue gak seberat lo!" Darin sewot. "Kenapa nih mendadak inget dia?"

"Inget doang gapapa kali, bukan dia tapi mereka. Soalnya bukan Omar doang Rin." jelas Adara.

Darin mengangguk sambil membulatkan mulutnya. "Ohhhh begitu."

"Ho'oh!" Mulut Adara melebar.

"Mulut lo pengen gue kuncir deh Ra, kayak bool ayam soalnya!" dengus Darin.

"WOY ANJER! HAHA!" tawa Adara dibawa asik saja.

ADAROMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang