49. TANGIS & SAYANG

3.9K 153 75
                                    

Untuk kalian yang udah baca part sebelumnya, aku ganti ya nama Lesa jadi Sara. Hehe.

--

Ingin sekali rasanya menanyakan perihal yang dilihat kemarin. Apalagi mengetahui Omar tidak menjawab pesannya semalam sudah membuat Adara makin takut. Tapi katanya kalau Omar ada apa-apa, bakal cerita kan ke Adara?

Adara lari ke dalam koridor dan memanggil Omar yang sudah jauh di depan namun laki-laki itu tidak sedikitpun menolehkan kepalanya.

"Omar!" panggil Adara sekali lagi. Suara Adara seperti angin lalu yang lolos begitu saja di telinga Omar.

"Omar tungguin gue!" teriak Adara namun tali sepatunya belum terikat erat hingga dia terselengkat. Keningnya membentur lantai. "Ampun sakit banget!" Lalu berdiri sambil mengelus keningnya.

Adara kembali melanjutkan jalannya ke kelas. Mood-nya sudah buruk pagi ini. Bahkan dari semalam.

Kebetulan Jeka yang ingin ke kelas Zelin berpapasan dengan Adara. Jeka menyadari ada sesuatu dari Adara yang membuatnya penasaran.

"Ra, lo kenapa?" tanya Jeka buat langkah Adara terhenti seketika.

"Gapapa Jek." Adara langsung masuk ke dalam kelas meninggalkan Jeka yang masih bingung.

Selama pelajaran berlangsung, Adara terus merenungkan apa yang ada dipikiran Omar sekarang namun sayangnya Adara tidak bisa mengetahuinya.

--

Keadaan kantin sudah ramai sedangkan Omar belum juga terlihat. Sama sekali tidak ada percakapan antara Omar dengan Adara hingga akhirnya Adara gemas dan mendatangi Omar ke kelasnya. Dari kantin ke lantai tiga.

"Lo kenapa gak ke.." ucapan Adara menggantung lalu tidak dia lanjutkan lagi karena dia melihat Omar di dalam kelas bersama Sara.

Sara langsung menyapa Adara. "Hai! Nyari siapa ya?"

"Lo ngapain kesini Ra?" tanya Omar lalu berdiri.

Tangan Sara memukul lengan Omar. "Lo kenal sama Adara? Kok gak bilang gue sih!"

Adara tersenyum kecut. "Salah ya gue kesini? Maaf ganggu." Kemudian pergi menjauh tanpa meminta penjelasan. Sudah tiga kali Adara menyaksikan kebersamaan Omar dengan Sara.

"Ra! Tunggu gua!" teriak Omar namun tidak Adara hiraukan.

Omar mencari Adara ke kelasnya, kantin, belakang sekolah bahkan ke rooftop juga tidak ada.

"Lo kemana Ra? Salah gua biarin lo liat gua sama Sara tadi," batin Omar.

Namun sayangnya bel sudah bunyi.

"Balik bego!" sahut William yang melihat Omar di balkon depan kelas.

"Ke rumah?" tanya Omar.

"Kelas lah! Ngapa jadi longor? Galak aja dah daripada kayak orang bego. Dah lah gua mau ngerjain tugas, Bro. Belum kelar!" kata William ke dalam kelasnya.

"Maksud gua Adara."

Di sisi lain, Adara berada di aula. Bolos jam pelajaran. Bahkan Darin mencoba hubungi Adara tapi tidak dijawab. Pesan dari Omar juga tidak ada.

ADAROMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang