Dulu satu pihak yang merasakan sakit atas perasaan yang tak terbalas. Namun sekarang? Semuanya rumit.
--
Sudah dua hari Omar berada di rumah bersama Ali. Lemparan buku tebal, pukulan rotan, serta bentakan yang tidak ada habisnya. Omar menerima itu semua dengan lapang dada. Semua itu sudah menjadi balasan atas perbuatannya.
Ketika ditanya apa penyebab pertengkarannya di sekolah, Omar tidak menjawab apapun bahkan mengeluarkan sedikit masalahnya juga enggan.
Dari dua malam dia belum tidur hingga siang hari ini. Saking khawatirnya bagaimana keadaan Adara tanpa dirinya. Hingga dia minum obat tidur demi menenangkan kepalanya selain karena Ali yang terus emosi padanya.
"Ra, lo gapapa kan? Gua udah minta William sama Jeka buat jagain lo. Kangen liat senyum lo lagi Ra," ujar Omar pelan lalu mengambil handphone di sebelahnya.
Omar menelpon Jeka.
"Jek?"
"Napa? Lo baik-baik aja kan disana?"
"Baik aja gua mah. Adara gimana kabarnya?"
"Dia baik, Bro. Kangen lo ya?"
"Kangen lah. Gua pengen denger suara dia Jek. Lo bisa samperin ke kelasnya kagak?"
"Bisa. Bentar."
"Iya."
"Haloooo sayangg!"
"Suara siapa itu Jek? Cemprengnya kayak bukan punya cewek. Ngada-ngada aja lo!"
"Hahaha si William itu, Bro. Adara gak ada di kelasnya. Gua gak tau dia kemana."
"Udah gak percaya si gua dari awal lo nge-iyain. Dia gak sendiri kan?"
"Kagak. Sama cewek gua. Selow aja napa santuy!"
"Yaudah itu aja. Besok gua masuk."
"Lah asli?"
"Asli Jek. Skors gua di kurangin karena gua gak terbukti yang mecahin kacanya. Goblok tuh brengsek malah matiin CCTV, ujung-ujungnya dia yang kena impasnya."
"Bagus dah kalo gitu. Tetep sabar, Bro! Gua tunggu lo besok!"
"Iya. Yaudah."
Omar menaruh kembali handphone nya lalu merebahkan tubuhnya ke atas kasur saat Ali membentaknya dari luar pintu yang Omar kunci.
Kemudian menutup kedua telinganya dengan bantal dan memaksakan dirinya untuk tidur karena matanya begitu berat untuk tetap terbuka.
--
Adara benar-benar menghindari kerumunan karena dia selalu di jadikan bahan obrolan satu dengan lainnya ketika lewat. Darin berusaha menghiburnya namun percuma.
"Raaa, gak mau makan apa gitu? Soto kesukaan gue enak tau. Jangan ayam geprek terus yang dicicip," ucap Darin sambil memikirkan bagaimana cara supaya Adara kembali tersenyum seperti biasanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/216935537-288-k888869.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ADAROMAR
Teen FictionMenginjak tahun ketiga di SMA Djuanda, perempuan bernama Adara Lashita bertemu dengan ketua angkatannya, Omar Dasaad. Adara menjahili Omar karena sikap galak dan cuek yang dimiliki laki-laki itu, hingga suatu saat perasaan Adara tumbuh tanpa disadar...