I love you so bad, but you're so good.
——
Setelah upacara Adara mengambil tasnya yang dia taruh di pos satpam karena buru-buru satu menit lagi akan bel. Adara bangun kesiangan.
Saat melangkah ke koridor Adara melihat Omar sedang melepas topinya lalu mengacak rambutnya juga berjalan santai ke koridor. Mereka lawan arah sebelumnya hingga bersebelahan saat ingin masuk koridor.
Adara tidak sengaja menginjak kaki Omar karena laki-laki itu ingin menyerong ke arah tangga khususnya. Sedangkan Adara lurus. Omar langsung berhenti lalu menarik tas ransel milik Adara.
“Nginjek apaan lo?” tanya Omar tanpa melepas tangannya dari tas perempuan itu.
“Gak tau,” jawab Adara berusaha lari tapi Omar menariknya hingga berdiri di sebelahnya. “Gue buru-buru mau ke kelas.”
Omar mengernyitkan alisnya. “Gak peduli.”
“Lepasin. Gak jelas lo.” Adara menepis tangan Omar lalu lari ke tangga perempuan. Dia berusaha mengontrol perasaannya.
“Gantungan kunci lo ketinggalan!” teriak Omar lalu mengambil benda berbentuk bunga di lantai. Dia tahu Adara dengar. “Yaudah buat gua.”
Adara masa bodoh yang penting dia jauh dari Omar. Tapi masalahnya gantungan itu adalah pemberian dari Ayahnya saat Adara masih kecil. Jadi sayang jika tidak di ambil.
“Nanti aja deh gue ambilnya,” ucap Adara pelan sambil masuk ke dalam kelasnya.
Di tempat duduknya sudah ada Darin yang cengengesan karena meninggalkan Adara ketika mengambil tasnya tadi. Adara duduk dan menaruh tasnya di kursi dengan kesal.
“Kenapa sih lo Ra? Maaf gue gak bisa tungguin lo. Tadi pas mau ke pos satpam gue di dorong sama William sampe ke tangga cewek. Dia aja naik lewat situ tadi,” ujar Darin merasa tidak enak.
“Gapapa Rin, bukan itu masalahnya.”
“Terus apa?”
Adara menghela napasnya pelan. “Gantungan kunci pemberian Ayah gue ada di Omar.”
Darin membelalakkan matanya. “Loh kok bisa?!”
“Tadi gue gak sengaja papasan sama dia dan nginjek kakinya, dia nahan tas gue terus pas gue lari eh gantungan kuncinya jatuh. Sial banget gak sih gue?” jelas Adara sambil memegang kepalanya.
“Gantungannya jatuh mah gak sial, tapi sialnya tuh karena orang itu yang ambil. Makin ribet deh pasti urusannya kalo udah sama dia,” ungkap Darin.
Saat Adara ingin bicara lagi, Farah datang membuat Adara dan Darin langsung menghadap depan. Sudah dapat di pastikan bahwa Farah akan ikut menimbrung dan berungkap yang tidak-tidak.
——
Omar menyimpan gantungan kunci Adara di dalam saku baju seragamnya, dia bersama William dan Jeka keluar kelas untuk ke kantin. Jeka bingung benda apa yang Omar masukan dalam sakunya.
“Apaan tuh yang lo kantungin?” tanya Jeka penasaran.
“Gantungan Jek,” balas Omar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADAROMAR
Подростковая литератураMenginjak tahun ketiga di SMA Djuanda, perempuan bernama Adara Lashita bertemu dengan ketua angkatannya, Omar Dasaad. Adara menjahili Omar karena sikap galak dan cuek yang dimiliki laki-laki itu, hingga suatu saat perasaan Adara tumbuh tanpa disadar...