9. LAMA MENJOMBLO

3.3K 214 4
                                    

jangan lupa tinggalin jejak yess! 😻

——

Belajar Matematika satu minggu dua kali itu membuat hari sekolah kurang nyaman. Seperti Omar yang kini mencoba fokus mempelajari materi yang Bu Hema kasih, tapi dia kesulitan saking pusingnya.

"Gua pas gede pengen kerja yang kagak ada urusannya sama nih pelajaran asli dah," gumam Omar.

Di tambah lagi Bu Hema memanggil acak dari nomor absen untuk maju ke depan.

"Saya mau absen 28 maju ke depan!" pinta Bu Hema membenarkan kaca matanya setelah lihat buku absen.

"Siapa dah 28?" tanya Omar pada Jeka yang duduk di sebelahnya.

Semua anak menoleh ke arah Omar, William sampai nengok ke belakang. "Lo goblok!"

"Mampus anjing. Gua kagak paham," desis Omar langsung berdiri karena Bu Hema menunggu di depan sambil memegang spidol.

"Ohhh absen 28 itu Omar Dasaad.." Bu Hema menganggukan kepalanya. "Tulis jawaban dari tiga soal di papan tulis biar semua temanmu liat."

Ketika menempelkan sudut spidol ke papan tulis, Omar terdiam kemudian membuat titik.

"Gua gak ngerti, tau gak lo? Gua gak paham," lirih Omar pelan menjauhkan tangannya dari papan.

"Bisa kan Omar? Kamu mah anak rajin, katanya kamu suka belajar pelajaran saya?" tanya Bu Hema.

"Udahlah Bu, William atau Jeka aja panggil ke depan mereka jago, saya gak ngerti Bu. Asli," ungkap Omar seraya mengacak rambutnya frustasi.

"Orang ganteng di kelas kalian nyerah nih, gak keren ah," ledek Bu Hema.

"Udah ya Bu, saya balik aja ke kursi. Ibu panggil yang lain aja ya," kata Omar kemudian kembali ke tempatnya.

Bu Hema menggelengkan kepalanya sambil tertawa. "Walah Omar.. Omar.." Terkadang Bu Hema itu bisa baik dan sadis juga di lain waktu. Jadi mengagetkan.

Sehabis pelajaran itu, Omar, William dan Jeka sengaja keluar kelas untuk mencari pendingin pikiran. Mereka ke kantin. Biasa cabut kelas.

Saat duduk di ujung kantin, Omar melihat Adara turun dari tangga meski dari jauh dia yakin perempuan itu Adara. Dia memegang banyak buku ke arah ruang guru. Namun dia jatuh sampai bukunya berhamburan ke lantai.

Omar tersedak kuah mie dan buru-buru minum. Kemudian kembali memperhatikan perempuan tersebut.

"Bahkan dia gak ada bagus-bagusnya," pikir Omar menyeringai lalu kembali makan.

Jeka memukul meja membuat William kaget. "Eh Darin! Anjing lo Jek!"

"Darin terus dah buset lama-lama jadi bucin lo. Ketauan amat sukanya," celetuk Jeka.

"Biarin aja Jek, udah lama jomblo dia. Ibaratnya udah masang lem tikus tapi kagak ada yang nempel," ujar Omar.

"Jangan mentang-mentang lo ada Adara bro, enak bener lo ye dapet yang cakep!" sindir Jeka agak kesal supaya temannya membuka lebar matanya dan lihat bahwa perempuan tersebut memang pantas untuknya.

ADAROMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang