jangan lupa tinggalin jejak yess! 😻
——
Adara sengaja keluar kelas untuk melihat mentari pagi di balkon, kala itu juga ada kelas yang sedang pelajaran olahraga. Di bawah tiang bendera terlihat Omar, Jeka dan William dihukum karena tidak memakai seragam olahraga.
Jeka mendorong William sampai menubruk tubuh Omar yang untungnya tidak tumbang. Omar memarahi kedua temannya yang bertengkar. Adara tertawa melihat mereka, dari kejauhan saja senang apalagi dekat, begitulah pikiran Adara saat itu.
“Goblok lo Will! Udah gua ingetin di grup buat bawa seragam olahraga, eh malah lupa!” dengus Jeka.
“Apaan dah? Dari semalem sampe pagi ini aja gua belum buka hp. Kocak banget lo anjas,” ucap William sambil misuh.
“Bacot asli, udah Jek lagian lo gak sendirian. Lo juga Will jangan tengil. Gua sama Jeka udah rela di catet gara-gara ikutan gak pake padahal mah ada di tas,” sembur Omar dahinya mengerut melihat mereka berdua bergantian.
“Ya maap bwank!” kata Jeka diikuti anggukan oleh William.
Tiba-tiba Darin mengageti Adara sampai handphonenya hampir terjatuh ke lantai dasar.
“DUARRRR!”
Saking kagetnya Adara melompat kecil. “Astaga Rin! Untung aja handphone gue gak jatuh!”
Darin cekikikan. “Hihihi gue gabut Ra, btw sebentar lagi kan istirahat emang lo gak mau ke kantin sekarang aja?“
“Gue belum laper.”
“Emang yang nanya lo laper siapa? Kan gue cuma mau ngajak lo ke kantin soalnya yang laper tuh gue.”
“Iya ayo deh!”
Mereka berdua ke kantin sampai di koridor tidak sengaja mata Adara melesat ke seseorang yang kini duduk dan menyenderkan tubuhnya ke tiang bendera. Saat Omar membenarkan posisi gelang cokelat tipisnya dia sempat melirik ke depan dimana akhirnya pandangan mereka bertemu untuk beberapa detik namun tidak lagi begitu dia mengernyitkan alisnya. Adara langsung menarik tangan Darin agar jalan lebih cepat.
“Cepet Rin!” pinta Adara sedangkan Darin hanya menuruti saja. Lagi pula Darin menyaksikan momen Adara dan Omar tadi.
Darin hanya menonton saja waktu Adara memasang wajah berpikir keras, dia tidak tahu bahwa Adara sedang memikirkan kejadian tadi.
“Omar kayaknya kesel sama gue,” batin Adara.
“Lo kenapa sih Ra? Gak biasanya lo mukanya serius gitu. Kan lo sukanya cengengesan atau gak melamun gak jelas,” celetuk Darin sembari menyendok soto kesukaannya.
“Gapapa, lagi pengen masang muka serius aja biar lo kepo haha!”
“Ternyata orang di dunia ini macem-macem ya Ra. Ada yang ngeselin dan ada juga yang ngeselinnya pake banget,” ringis Darin mempunyai teman semacam Adara.
“Iya, apalagi yang kayak gue. Limited edition, udah gak ada lagi soalnya gue yang terakhir. Eaaa!”
“Lo mah termasuk yang ngeselin pake banget!!!” Darin sampai melahap sotonya berkali-kali dalam waktu cepat karena kesal.
Beberapa menit kemudian tiga laki-laki itu masuk kantin lalu ke meja sebrang sambil mengibas seragam putihnya. Bagaimana tidak banyak perempuan yang suka sama mereka jika langsung terpanah walaupun dua detik memandang.
William memutar tubuhnya ke belakang lalu mengangkat alisnya ke arah Darin. Darin langsung bergedik bahu dan buru-buru minum karena Darin itu tidak suka dengan orang yang hobi menggoda.
![](https://img.wattpad.com/cover/216935537-288-k888869.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ADAROMAR
Teen FictionMenginjak tahun ketiga di SMA Djuanda, perempuan bernama Adara Lashita bertemu dengan ketua angkatannya, Omar Dasaad. Adara menjahili Omar karena sikap galak dan cuek yang dimiliki laki-laki itu, hingga suatu saat perasaan Adara tumbuh tanpa disadar...