10. LO MAU KITA KEMANA?

3.2K 249 1
                                    

jangan lupa tinggalin jejak yess! 😻

——

Omar merasa begitu bosan istirahat di kelas apalagi berisik karena banyak orang. Dia pindah ke ruang musik untuk menghilangkan jenuhnya.

Di dalam sana, Omar mengambil gitar yang tergantung di tembok. Dia duduk di kursi lalu mengangkat kaki kanannya ke atas paha kiri. Mengatur senar dan coba beberapa kunci sebelum mulai memainkannya secara penuh.

"Enak nih," ucap Omar menegakkan tubuhnya agar lebih nyaman lagi posisi duduknya.

Punggungnya menyender ke kepala kursi, jarinya mulai memainkan gitarnya. Dia menyanyikan lagu Someone You Loved milik Lewis Capaldi dengan suara beratnya pelan.

Now the day bleeds
Into nightfall
And you're not here
To get me through it all
I let my guard down
And then you pulled the rug
I was getting kinda used to being someone you loved

Perlahan Omar memejamkan matanya untuk beberapa detik lalu membuka mata seraya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh. "Udah lama banget gua gak ngerasain yang namanya jatuh cinta."

Dari banyak perempuan yang mengejarnya diam-diam atau bahkan agresif, tidak satupun dari mereka mampu buat Omar jatuh hati lagi.

Ketika Omar ingin memetik senar lagi, pintu terbuka dan Adara masuk. Omar menghela napasnya kasar.

"Omar? Lo disini juga?" tanya Adara mengambil buku cetaknya yang tertinggal lalu menghampiri Omar.

Omar tidak memalingkan pandangannya dari gitarnya. "Menurut lo gua dimana?"

"Di hati gue hehehe," kekeh Adara.

"Aduh kok gue gak tau mau ngomong apalagi ya sama lo," kata Adara lagi.

"Udah tau gak ada yang mau di omongin. Mending keluar," usir Omar.

"Liat gue dulu, lo mah fokusnya ke gitar terus. Gue nya kapan?" Adara melemas.

"Mau sekarang?" tanya Omar sembari menaikkan satu alisnya melihat Adara.

"Mau!" seru Adara antusias.

"Yaudah sekarang lo keluar lah," cetus Omar malas meladeni perempuan di sebelahnya.

"Nanti aja bareng lo," balas Adara kekeh ingin bersama Omar.

Sedekat itu, wajah Adara terlihat lebih jelas. Dua bola matanya yang begitu jernih berhasil menarik perhatian Omar.

"Mata lo bagus," ujar Omar sambil menjatuhkan kakinya ke lantai.

Adara malu. "Iya emang mata gue bagus, banget malah. Makasih hehe."

"Udah gak bagus lagi kalo lo jadi besar kepala kayak tadi." Omar berdiri melangkah taruh gitarnya ke tempat semula.

Adara melihat Omar berjalan ke arah pintu, dia langsung berdiri mengekori Omar. Orang di sekitar mereka ada yang masang wajah meledek namun lebih banyak yang cemburu.

"Omar! Katanya mau ke kantin bareng!" teriak Adara sengaja agar mereka semua kesal.

Omar tidak merespon. Terus jalan tanpa menghiraukan Adara di belakangnya. Dia berhenti di lorong yang cukup sepi. Omar menarik kasar tangan Adara hingga tersisa bercak merah di pergelangannya.

ADAROMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang