2

747 57 7
                                    

Tiga belas tahun kemudian.....

"Fia kebo bangun lo, cepet shalat subuh udah jam enam ni lo dah telat nih shalatnya" teriak seorang laki-laki sambil mengoyangkan tubuh Fia berusaha sedang membangunkan adik kesayangannya.

"Hah apa udah jam enam? kenapa tadi gak bangunin gue sih kak duh telat shalat subuh deh gue" ucap Fia panik sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Hahahahah akhirnya lo bangun juga. Maafin kakak ya. Kakak sengaja bohongin kamu biar kamu bangun dan gak telat shalat subuh."

Fia mengambil bantal di sebelahnya refleks melemparkan bantal itu ke muka kakaknga. "Ish kakak nih bikin panik aja."

"Ya udah sekarang kamu wudhu terus shalat subuh gih, kakak udah shalat tadi."

Fia menguap mengucek mata sebelah kanan nya. "Iya kak."

Selesai shalat, mandi, ganti baju Fia langsung siap-siap dan keluar kamar untuk sarapan. Bau masakan Hani tercium saat Fia keluar dari kamarnya.

"Hai selamat pagi ayah, ibu dan kak Septian David Indra Dandika yang ganteng maksimal idaman ciwi-ciwi" sapa Fia kepada keluarganya.

Ya, David adalah pemain sepakbola muda. Banyak orang bilang kalau kak David itu ganteng, tapi menurut Fia gak ganteng-ganteng amat sih. Sekarang dia main di PSIS Semarang, tim kebanggaan kami dari kecil sampai saat ini, dan Fia juga bangga karena kakaknya bisa masuk PSIS Semarang. Dan berkat Ayah dia jadi pemain sepakbola yang terkenal. Dari awal mereka nonton piala dunia, nonton timnas sampai saat ini dia bisa menjadi timnas dan pemain PSIS.

"Pagi nak, duduk sini sarapan dulu" ucap Hani di sertai senyuman.

David berdehem. "Widih ngaku juga lo kalau gue ganteng maksimal" ujarnya sambil merapikan rambutnya.

"Iya emang ganteng, ganteng banget kek clurut." Ucap Fia sambil mengulurkan lidahnya keluar.

"Biarin dari pada lo kek gemblong."

"Biarin penting cantik".

" Udah dong jangan berantem mulu kapan sarapannya kalau kalian berantem terus!" Bentak Doni mencoba untuk mendamaikan kedua kakak ber adik ini.

"Iya maaf yah." Kata Fia dan David secara bersamaan.

Selesai makan Fia bersiap untuk berangkat ke sekolah. Kali ini ayah menyuruh David untuk mengantar adiknya.

"Nak kamu sekolahnya di anterin sama kak David ya karena ayah ada rapat pagi ini dan ibu ada keperluan penting di restoran pagi ini, sementara pagi ini kak David gak ada latihan sepakbola" Ujar Doni

"Iya yah" ucap Fia sambil menyatukan jari telunjuk dan jempolnya membentuk huruf O.

Kadal is my life || CompeletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang