Kadal is my life || Compeleted

53

Saat aku memasuki restoran tiba-tiba seseorang menarik tangan ku.

"Kenapa?"tanyaku.

"Jangan lupa nanti malem Lo harus temenin gue"ucap Nando.

Aku mencoba melupakan Nando. Dia akan menikah dengan wanita pilihannya sebentar lagi aku harus ikhlas.

"Wey, ngapain bengong? gue lagi ngomong sama lo. Lo harus temenin gue nyari gaun nanti malem."

"Iya bawel" ucapku sambil meninggalkan Nando .

Aku berlari masuk ke ruanganku. Berusaha melupakan semuanya, dan tidak meneteskan air mata. Sia-sia selama ini aku menunggunya kembali sementara dia dengan santainya mengatakan kalau dia akan menikah dengan wanita pilihannya. Mau di taruh mana hubungan kita selama ini Ndo.

Seseorang membuka pintu di ruanganku. Dan ternyata dia adalah kak David.

"Fia. Kata ibu tangan mkamu terluka. Kamu kenapa? Kamu ga papa?"tanya kak David panik.

"Fia nyesel kak."

"Nyesel kenapa?".

"Fia nysesel nurutin kak David selama ini. Kakak nyuruh Dia buat setia nunggu Nando sampai dia pulang ternyata dengan santainya Nando bilang akan menikah dengan orang lain dalam waktu dekat. Coba aja dulu kakak ga ngelarang Fia buat balikan sama Dewa  semua ini pasti ga akan terjadi"ucapku.

"I..ini karena Nando? Ga mungkin dia nyakitin lo"ucap kak David tak percaya.

"Iya kak itu benar"jawabku.

"Ga mungkin Nando gitu ke Lo"ucap kak David sambil meninggalkan ruanganku.

***

Malam ini aku berjanji akan menemani Nando mencari gaun untuk pernikahannya. Nando mempersilahkan ku untuk masuk ke dalam mobilnya. Dan hanya ada hening di antara kita.

"Eh tangan lo kenapa? Perasaan kemaren ga luka."

"Ga papa"jawabku singkat.

"Kenapa?".

"Ini gara-gara lo tau ga gue lukain tangan gue sendiri gara-gara lo."

"Kenapa peke lukain tangannya. Denger ya Fia Lo sama gue tu udah dewasa bukan anak-anak lagi. Dan gue itu mau nyari wanita yang serius. Karna saat ini yang gue butuhin tu bukan pacar tapi wanita yang serius jadi pendamping gue."

"Terus kenapa Lo ga ngajak calon istri Lo buat nyari gaun? Kenapa Lo malah ngajak gue?."

"Ya biar surprise aja. Karena postur tubuhnya itu sama kayak Lo. Ya dari pada gue ragu sama ukurannya ya mending gue ajak Lo aja."

"Terserah"ucapku.

Aku dan Nando sampai di toko. Nandi menyuruhku mencari gaun yang aku sukai.
"Pilih aja apa yang Lo suka".

"Ya calon istri Lo sukanya yang mana? Gue kan cuma nemenin Lo buat nyari aja."

"Ya menurut Lo yang bagus yang mana?".

"Yang itu"ucapku sambil menunjuk ke arah gaun berwarna putih.

Nando mengambil gaun itu dan menyuruhku untuk mencobanya.

"Emm bagus juga. Cocok deh buat calon gue nanti"ucapnya setelah melihatku memekai gaun itu.

"Ya udah lepas. Gue mau bayar gaunnya."

Aku melepas gaun itu di ruang ganti. Nando membayar gaun itu dan menurunkan ku di depan restoran.
"Loh kok gue di antar di depan restoran lagi."

"Ya ga papa sekalian gue mau makan di restoran Lo, sekalian mau kenalin calon gue ke lo"ucap Nando.

Sepertinya Nando sukses buat gue sedih hari ini. Aku menemani Nando duduk di kursi. Tiba-tiba ibu datang.

"Nak kamu habis pergi sama Nando?"tanya ibu.

"Iya bu"jawabku.

"Boleh kan bu?"tanya Nando.

"Boleh dong nak"jawab ibu.

Nando mengeluarkan sesuatu dari jaketnya dan memasangkan cincin di tangan ku. Jujur aku bingung apa ini?

"Loh. Apa ini?"tanyaku.

"Ya itu buat calon istri ku. Ya kan bu?"kata Nando.

"Iya dong"jawab ibu.

"Bentar-bentar apa ini bu? Dan calon istri kamu Ndo?".

Kak David dan kak Indri datang bersama dengan anak imutnya tak lupa denga ayah,Arhan dan teman-temanku lainnya.  Kak David menemuiku dan Nando di meja lalu menjelaskan semuanya.

"Kakak, Nando, sama ibu dan ayah merencanakan ini sejak lama. Sengaja Nando ga pernah kabarin kamu selama di Surabaya untuk ngasih kamu kejutan. Makannya selama ini kakak berusaha buat kamu setia nunggu kepulangan Nando di bantu Arhan dan teman-temanmu"jelas kak David

Aku menolehkan kepala ke Arhan dan Arhan membalasnya dengan acungan jempol.

Aku mulai paham dengan rencana ini. Aku tersenyum.

"Maaf juga gara-gara aku kamu jadi terluka"ucap Nando.

Aku menganggukkan kepala.