Pergi

115 15 0
                                    

Pagi-pagi gue sama kak David udah sampai di bandara buat liat kepergian Nando.Di sana juga udah ada mamanya Nando dan keluarganya juga.Tqk lupa dengan teman-teman yang setia melihat kepergian Nando.Selesai pamit ke ortunya dia pamit ke gue.
"Gue pamit ya jaga diri,jaga hati.Jangan lupain gue."
"Ndo gu...gue.hiks".
"Jangan nangis.Gue bakalan pulang kok.Jaga diri lo.Gue janji akan jaga hati gue buat lo.Lo percaya kan sama gue?".
"Hiks iya percaya."Kata gue sambil memeluk Nando.
"Jangan nangis.Gue pamit ya."Kata Nando sambil mencium kening gue dan berjabat tangan dengan kak David.
"Kak adiknya boleh Nando pinjem gak?.Lumayan lah buat guling Nando di sana."Kata Nando cekikikan.
"Apaan sih gak lucu.Udah sana nanti ketingalan pesawat loh."
"Boleh banget Ndo ambil aja."Kata kak David sambil ketawa.
"Ihh apaan sih udah Sono berangkat."
"Iya iya bay assalamualaikum."
"Waalaikumsalam.".

Hari ini emang berat banget buat gue.Gue harus merelakan seorang yang gue sayang pergi untuk beberapa tahun demi masa depannya.Tak terasa air mata gue mengalir semakin deras.Gue menangis di pundak kak David.Karna mennurut gue seorang kakak adalah orang ketiga untuk mencurahkan sebuah perasaan setelah orang tua.Bagi gue menangis di pundak kakak adalah sebuah tempat yang buat gue tenang.

"Udah gak usah nangis.Dia bakal balik kok percaya sama gue.Dia tu baik,dia gak akan berpindah ke lain hati.Tenang aja."Kata kak David sambil mengelus kepala gue.
"Tapi kak Fia takut dia bakalan...".Suara gue kepengal.
"Percayalah dia pulang.Dia gak akan pindah ke lain hati.Dia pasti pulang dek.Ingat dia bukan bang Toyib.hahahahah"Kata kak David ketawa.
"Kak serius.Ini gak lucu kak."
"Ya udah jangan nangis.Pulang aja ayo.Lo juga harus istirahat.Jangan sampai Lo kepikiran terus soal Nando.Lo juga harus sekolah besok."

Gue pun pergi buat ningalin bandara dan pulang ke rumah.Gue gak tau gimana hari-hari gue tanpa Nando.

Kadal is my life || CompeletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang