41

108 15 0
                                    

Paginya gue udah berangkat ke sekolah di antar kak David.
"Woy Fia cantek."Kata Arhan.
"Parah gak ada akhlak lo gue sampai kaget gini."
"Wkwkwk lagian elo ngalamun aja dari tadi."Kata Bagus.
"Tau lo ngalamunin apa?".Tanya Bagas.
"Apaan sih gak ngalamunin apa apa."
"Boong."Kata Desi.
"Ngapain gue boong njir.Dah lah ayo masuk kelas."Kata gue sambil pergi ningalin mereka.

Tak terasa bel istirahat berbunyi.Gue sama teman-teman langsung menuju ke kantin.
"Fia tunggu."Kata Arhan mencoba menghentikan gue.
"Kenapa?".
"Gimana semalem?.Nando udah bisa di hubungin?."
"Kagak Han,gue takut kalau dia kayak Dewa.Gue....." Suara gue kepengal.
"Gak akan.Udah sabar aja tetap positif.Ya udah gue duluan ya."
"Oke oke."

Tanpa gue sadari seseorang mendengar pembicaraan gue sama Arhan.

"Fia tunggu".Kata Desi.
Gue langsung noleh.Ternyata ada Bagas dan Bagus juga
"Gue mau nanya.Lo ada masalah sama Nando?."Tanya Bagas
"Terus tadi lo ngomongin Dewa,dia siapa lo?."Tanya Bagus.
"Terus kenapa Lo ceritanya ke Arhan kenapa gak ke kita.Lo siapanya Arhan?".Kata Desi nyolot.
"Santai aja kali.Ya udah gue ceritain semua ke kalian.Jadi gue emang lagi ada masalah sama Nando.Gue gak bisa hubungin dia dari kemaren.Soal Dewa sebenarnya gue pernah ada hubungan sama dia.Tapi itu dulu,dia ningalin gue demi sepakbola.Makannya gue khawatir sama Nando saat ini.Dan soal Arhan,tenang aja Des dia cuma temen gue.Gak usah cemburuan napa.Dia temen gue dari kecil.Makannya kalau ada apa-apa orang pertama yang gue cari cuma kak David dan Arhan.Kalau mereka gak ada gue baru cari kalian buat bantuin masalah gue.Karna jujur gue gak enak kalau terus-terusan jagain kalian buat bantu masalah gue."
"Ya elah pakai gak enak segala.Fi kita ni temen Lo.Kalau ada masalah cerita ke kita gak papa kok.Jangan pendam sendiri."Kata Bagus
"Iya Fi."Lanjut Bagas
"Tau nih lo."Kata Desi
"Sebelumya makasih ya kalian udah mau bantuin masalah gue."
"Iya gak papa."Jawab Bagas.
"Btw Arhan beneran temen Lo kan bukan siapa-siapa lo?."Tanya Desi
"Iya Desi cantik".Jawab gue.
"Ya udah ayo ke kantin.Paling Arhan dah pesenin makanan buat kita."
"Yok."Jawab bagas dan Bagus bersamaan.

~kantin

"Dari mana aja sih kalian gue tungguin dari tadi gak dateng-dateng.Nungu tu gak enak tau."Kata Arhan marah-marah.
"Iya sabar kali."Kata gue.
"Ya udah duduk dulu nih dah gue pesenin makanan keburu dingin nanti.Tapi bayar sendiri ya."
"Ya elah Han."Kata gue.

Tanpa gue sadari seseorang memperhatikan gue dari tadi.Sementara Desi masih sibuk ngomong sendiri.
"Arhan makasih banget loh udah di pesenin makannya.Aduh baik banget sih kamu."
"Paan sih gak usah pegang-pegang."
"Aaaaa Arhan kok gitu sih."
"Diem lo.Bentak Arhan.
"Arhann".
"Diem gue bilang.Mau makan jadi nek kan.Rasanya pengen muntah gue."Bentak Arhan.
"Hhhhhhh".Tawa Bagas dan Bagus.
"Ngapain sih pada ketawa gak lucu tau gak."Kata Arhan.
"Aduh Arhan jangan gitu dong."Goda Bagus.
"Paan sih Lo jijay gue dengernya".
"Ututututu mas Arhan unyu.Jangan gitu dong."Kata Bagas.
"Asli nek gue njing.Ah mau makan jadi pengen muntah kan gak ada akhlak kalian."

Gue gak dengerin apa yang mereka katakan.Gue masih kepikiran Nando.Bagaimana kabarnya dan bagaimana keadaan dia sekarang.

"Fi Fia hallow.Ngalamun aja."Kata Arhan sambil melambaikan tangannya di muka gue."
"Eh iya gak papak kok."
"Ya udah buruan habisin makanannya bentar lagi bel."
"Iya."Jawab gue.

Sementara dewa.Dia masih duduk sambil menatap mata gue tanpa gue sadari.

Kadal is my life || CompeletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang