Kuliah

88 11 0
                                    

"Fi udah di tunggu kakak di depan".
" iya bu".Teriak gue sambil menuju teras.
Gue mencoba untuk nutupin kejadian semalam dari ayah dan ibu.Gue juga bilang ke mereka kalau kepala gue kebentur dinding.Padahal gue sengaja membenturkan kepala gue ke dinding.
"Ayo kak berangkat". Kata gue.
" udah siap?.Semua berkas yang di butuhkan udah di siapin semua?."
"Udah kak". Jawab gue.

Di perjalanan menuju kampus hanya ada hening di antara gue dan kakak.Akhirnya kakak buka suara.
" Gimana kepala lo?."
"Udah kak gak usah di bahas lagi.Kepala Fia juga udah mendingan kok."
"Syukur deh".

Dua puluh menit kemudian gue sama kak David sampai di kampus dan menuju ruang pendaftaran untuk melakukan pendaftaran ke perguruan tinggi.
" Fia".Pangil seorang perempuan sambil menepuk pelan pundak gue.
"Eh Des udah daftar?.Udah noh sama Bagas,Bagus,Andre,Arhan,sama Dewa juga.Btw lo sama sapa?."
"Sama kakak.Noh lagi ngurus pendaftaran gue dia."
"Enak ya punya kakak cowok apa apa di di bantu".
" ah apaan dah.Eh lo sama ortu lo ga?."
"Iya tapi dia dah balik."
"Eh Arhan mana?."
"Noh disana sama ortunya."
"Arhan". Pangil gue sambil melambaikan tangan.
" Hai ".Sapa Arhan sambil berlari ke arah gue.
" Eh sama kak David ga?."
"Iya .Tuh kak David."
"Eh om sama tante mana Han?."
"Itu ".
" Hai Fia apa kabar?."Kata tante Fera ibu Arhan.
"Baik tante.Om sama tante gimana?."
"Alhamdulillah."
"Oh ya tante Herman kemana tan?."
"Tu lagi ngurus pendaftaran sama kakak kamu."
"Owh".
" Nak kepala kamu kenapa?."
"Eh iya kenapa pala lu?.Baru sadar gue kepala lu luka".Kata Arhan.
" kenapa Fi?".Lanjut Desi.
"Engak kok kebentur dinding".
" lak kok bisa Fi".Kata Desi.
"Makannya jangan kek kuda kalau jalan.Lagian lu cewek kelakuannya kayak laki aja". Tawa Arhan.
" Apaan sih serah gue lah."
"Udah udah jangan debat". Kata ibu Arhan mencoba mendamaikan gue sama Arhan.
" oh iya tan kenalin ini Desi pacarnya Arhan tan".
"Oh jadi ini yang namanya Desi?.Cantik dia".Kata ibu Arhan.
" Hehehe iya tante."

Lima menit kemudian kak David sama papa nya Arhan dan temen-temen selesai melakukan pendaftaran.
"Eh mau langsung balik atau gimana nih?." Tanya kak David.
"Emm kak Arhan ijin ajak Fia jalan boleh ga?."
"Eh kemana?."Tanya gue.
" Udah ngikut aja sama Desi juga kok".
"Astagfirullah obat nyamuk gue".
" Halah bentar doang".
"Iya dah."
"Tapi kemana?."
"Iya mau kemana nih?." Tanya Desi.
"Nah gue kira gue di ajak jalan Arhan lu tau tempatnya ternyata lu juga ga tau mau di ajak kemana etdah ".
" Udah gak usah bawel kalian tingal ikut aja.Nanti lo bonceng Desi oke".
"Iya deh".
" Kakak pulang dulu aja ya".
"Iya."kata kak David
" Pamit dulu ya om,tante,kak David,teman-teman.Fia pamit ya babay".Kata gue sambil ningalin mereka.
Gue sama teman-teman menuju parkiran untuk mengambil motor.
"Eh anak songong mau kemana kita?."
"Kita ke taman." Kata Arhan.
Air mata gue menetes.Tiba-tiba gue teringat Nando lagi.Gue teringat kalau gue sama Nando sering ke sana dulu.Tapi sekarang dia udah menghilang tanpa kabar.
"Napa nangis?.Seingat gue dulu lo suka sana."
"Eh engak tiba-tiba nih kepala perih.Padahal gue udah ganti perban tadi."
"Oh gitu.Ya udah buru bonceng Desi.Ada yang mau gue bicarain ke lo."
"Apa yang mau di bicara in?."
"Ya pokoknya ada.Udah ga usah bawel ikut aja."
"Iya iya."Kata gue sambil menaiki motor Desi.

Hai gais author come back.Udah baca ceritanya Marsel belom?.Kalau belum jangan lupa baca ya vote juga wkwk.

Oh ya buat kritik dan saran jangan lupa komen ya see you gaes😊

Kadal is my life || CompeletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang