45

89 10 0
                                        

Gue bener-beber kayak orang gila.Gue gak tau harus bagaimana.Gue harus pertahankan hubungan gue yang kayak gini atau gue harus lupain semua.
"Agggahhh." Teriak gue frustasi.Gue berjalan mendekati dinding dan membenturkan kepala gue ke dinding.
duukkk.....dengan keras gue membenturkan kepala gue ke dinding.Gue bener-bener kayak orang gila.Gue gak tau lagi harus gimana?.Tiba-tiba darah mengalir dari pelipis gue.Gue hanya membiarkan darah mengalir dari pelipis gue dan gue berjalan mendekati cermin sambil menatap diri gue sendiri.

Ceklek....pintu kamar gue terbuka.Kak David melihat darah dari pelipis gue.
"Fia apa yang lo lakuin?.Dengan membenturkan kepala lo ke dinding,lo pikir bisa buat lo bahagia?.Apa yang lo pikirin Fi?."
"Kak Fia gak tau lagi harus gimana kak Fia bingung."
"Lo udah gila?.Bisa-bisanya lo lukain diri lo sendiri dan menangis layaknya anak bayi?.Padahal lo tau gue paling gak bisa lihat orang lain sakit.Apalagi adek kakak sendiri yang sakit.Lo pernah mikir ga sih?.Dengan membenturkan kepala lo ke dinding bisa buat lo bahagia dan bisa membuat semua masalah selesai?."Kata kak David sambil meneteskan air mata.
" Ma....maafin Fia kak Fia udah buat kak David nangis atas kelakuan Fia hiks.Maafin Fia kak."Kata gue sambil memeluk kak David.
"Udah jangan nangis lupain semua.Lupakan.Yang terjadi biarkan terjadi.Obatin luka kamu sebelum ayah sama ibu pulang." Kata kak David sambil mengambilkan kotak obat gue.

Gue bener-bener gak punya akal.Gue udah kayaak orang gila.Gue membenturkan kepala gue dan membuat kak David sedih atas kelakuan gue sendiri.

Gue menuangkan sedikit obat merah ke pelipis gue dan seakan-akan perihnya obat tak terasa sakit di pelipis gue.

Kadal is my life || CompeletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang