6

6K 447 9
                                    

Seminggu lagi pernikahan itu akan dimulai, rasanya tinggal dirumah ini seperti tinggal di Neraka. Tak bisa berbuat apapun, hanya tinggal didalam kamar. Tanpa diperbolehkan keluar sama sekali, semua kebutuhannya diserahkan semua pada pembantu-pembantu itu. Seminggu pula, Prilly tidak menemukan Pria brengsek itu masuk kedalam kamarnya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Menyerah? Atau terus menolak? Rasanya takdir ini begitu mempermainkan wanita sepertiku." Prilly berkata lirih.

Prilly memeluk lututnya, ia menatap makanan yang berada diatas meja disebelah ranjang. Rasanya nafsu makannya hilang seketika, Prilly ingin keluar dari masalah ini. Masalah yang membuatnya terjebak pada sosok istri kedua.

"Aku akan puasa, iya harus puasa!"

Prilly memalingkan wajahnya kearah lain, tak ingin terus-terusan menghirup aroma makanan yang sangat beraroma sangat sedap. Namun, sekuat mungkin Prilly menahan dirinya agar tetap berpuasa.

Krukkguk

Dasar perut yang tidak berpengertian, dirinyakan ingin berpuasa. Kenapa harus berbunyi sekarang, Prilly kalah dengan rasa laparnya. Ia berdiri kemudian memakan makanan yang sudah disediakan sejak tadi.

"Setelah makan, kau ikut denganku!!"

"Uhuukk uhukk.."

Dengan cepat Prilly menyambar air putih yang berada disampingnya, kenapa Pria ini tiba-tiba masuk tanpa seijinnya? Tak mempunyai sopan santun sekali pada dia berkelas. Prilly menatap sengit kearah Ali yang menatapnya dingin, tatapan itu tak membuat Prilly takut pada Ali.

"Saya tidak mau ikut dengan anda, kalo tiba-tiba anda terkam saya lagi gimana? Anda mau saya laporkan ke pihak berwajib." Tuduh Prilly sambil menunjuk Ali dengan garfunya. Ali berdeham kemudian maju selangkah. "Ikut denganku, kita fitting gaun pernikahan." Balasnya dingin.

"Sudah saya bilang, saya tidak mau menikah dengan Pria hidung belang seperti anda. Berapa kali saya bilang, saya tidak mau ya tidak mau." Tolak Prilly mentah-mentah.

Rahang Ali mengeras, baru kali ini permintaannya ditolak mentah-mentah. Prilly yang keras kepala membuatnya meradang setiap perdebatan itu datang, Ali mendekati Prilly dan hanya sejengkal dengan Prilly yang duduk disisi ranjang.

Cup

Tanpa permisi, Ali kembali mencium bibirnya. Prilly hanya diam sambil memejamkan matanya, Pria ini memang benar-benar brengsek. Mencuri ciumannya membuat tubuhnya terasa melemah saat Ali menciumnya. Ali melepaskan pautannya, kemudian menatap dingin kearah Prilly.

"Ikut denganku atau aku akan melakukan itu terhadapmu."

Pemaksa.

Tak ingin dia berbuat macam-macam, Prilly mengangguk dengan terpaksa. Tangannya ditarik secara tiba-tiba, untungnya ia bisa menyimbangi tubuhnya kalo tidak. Ia bisa jatuh terjerebab.

"Saya ingin bertanya? Siapa istri anda?"

"Bisakah kau memanggilku dengan sebutan  aku-kamu, jangan terlalu formalistis. Kau akan menjadi istri keduaku."

Ali hanya menatap kearah jendela mobilnya, Prilly menggerutu akibat pertanyaannya tak digubris oleh Pria yang menurutnya cukup misterius. Oke, kali ini Prilly akan bermain cantik untuk mengetahui siapa istri pertama Pria yang berada disampingnya ini.

"Boleh pinjam ponsel?"

Tanpa berkata apapun, Ali menyerahkan ponselnya pada Prilly. Prilly segera mencari APK google untuk mencari info yang lebih lanjut tentang Ali, Prilly akan mencoba mencari info yang sangat menguntungkan baginya.

Ali khalif atmajaya seorang pengusaha dibidang profeti yang menduduki peringkat ke 1 diduga sudah menikah membuat netizen menangis berdarah-darah melihat pengusaha sukses berusia 25 tahun ini mengaploadkan cincin pernikahan

Prilly melihat kapan berita itu ada, ternyata 5 tahun yang lalu. Jadi, Ali sudah berusia 30 tahun. Sedangkan dirinya, baru saja 21 tahun. Perbedaan yang sangat jauh sekali, namun dilihat-lihat. Wajah Ali tidak keliatan tua, malah maskulin.

Informasi yang kurang akurat, tak ada nama istrinya disana. Bagaimana Prilly bisa mencari bantuan kepada wanita itu? Agar Prilly bisa keluar dari permasalahan ini yang membuatnya tersiksa, Prilly menoleh kearah Ali yang hanya diam. Prilly mengembalikan ponsel itu dengan cara melemparnya hingga retak.

Mungkin bagi milyader seperti Ali tak mempermasalahkan ponsel genggamnya  rusak, Prilly merasakan mobil yang ia tumpangi berhenti tepat diparkiran Butik Audeee's. Butik milik sepupu Ali, Prilly memasuki Butik ini. Rasanya tak pantas ia memasuki Butik semahal ini, dilihat dari bajunya yang terpajang disana.

"Omaygatt.. how are you? Mr. Super sibuk, makin ganteng aja lo padahal udah kepala 3." Sorak Audi sambil memeluk Ali secara singkat.

Audi melihat kearah Prilly yang berada dibelakang Ali, Audi tau maksud Ali. Audi menyuruh Prilly untuk mengikutinya, tempatnya bukan disini. Prilly seharusnya menolak pernikahan yang membuatnya tersiksa, Prilly tak ingin dianggap pelakor oleh banyak orang. Menjadi istri kedua bukanlah hal yang mudah, banyak gunjingan yang harus Prilly tempuh. Rasanya Prilly belum mampu menolak, Pria ini selalu mempunyai cara untuk membuatnya terdiam kaku.

"Kebaya cocok."

Kebaya nya sangat cocok melekat sempurna ditubuh mungil Prilly, Prilly hanya terdiam. Wajahnya memang terlihat menyedihkan, tak ada senyuman manisnya. Rasanya Pria itu tak pantas mendapatkan senyumannya.

"Bagaimana Li, cocokkan?"

Prilly menunggu jawaban Ali,  walau bukan keinginannya. Prilly harus tau, jawaban apa yang akan Ali jawab.

"Hmm.."

Dasar Pria angkuh.

Setelah selesai fitting, Prilly menoleh kearah Ali yang sedang menelpon diujung sana. Ini kesempatannya untuk kabur dari Pria brengsek itu, Prilly berlari menjauh dari Pria itu. Namun, Prilly melihat kebelakang. Sial... Pria itu ternyata mengejarnya.

"HEIIIIII..."

Sekuat tenaga Prilly berlari kencang, hingga pahanya terasa kram. Prilly harus kabur dari Pria yang mau menjadikannya istri keduanya itu. Prilly tidak akan mau!

Camkan itu!

"AWAS!!"

Tittt

Prilly menekuk lututnya ditengah jalan, kedua tangannya menutup kedua telinganya. Rasa trauma itu membuatnya ketakutan, badannya bergetar dengan hebat. Bayang-bayang masalalu berdatangan didalam pikirannya, Ali menyentuh pundak Prilly dan mencoba menjauh dari tengah jalan.

"Hiks.."

"Sudahlah."

Tanpa Ali sadari, dirinya memeluk Prilly yang tampak sangat ketakutan. Hampir saja Prilly tertabrak oleh mobil sedan, Ali merasakan kemejanya basah oleh air mata Prilly yang berjatuhan. Prilly mendongak  menatap Ali dengan berlinang air matanya. Tiba-tiba pusing menyerangnya, serta matanya yang terasa berkunang-kunang.

"Aku e---enggak mau..."

Bruk

Prilly jatuh pingsan, untungnya Ali dengan sigap menangkap tubuh Prilly yang ambruk.

Rabu, 22 April 2020
#Tetapstayhome

TAKDIR [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang