"Ikut sama Kakak ya?"
"Enggak mau."
"Ikut aja, entar Kakak beliin es krim."
"Entar sakit gigi kalo makan es krim."
"Gak akan, kalo gak ikut. Kakak gak mau lagi main sama kamu."
"Yaudah aku ikut."
Nafas Prilly tersengal-sengal, kenapa bayang-bayang hitam itu datang kembali ke alam mimpinya. Prilly mengusap keringat dingin yang meluncur dari dahinya, sebenarnya apa yang terjadi dengan dirinya? Kenapa ia harus selalu memimpikan seorang gadis kecil.
Prilly menoleh kekiri, kemana Ali?
Prilly meraih selimutnya, lalu menutupi tubuhnya yang polos tanpa sehelaipun pakaian. Prilly berdecak, bagaimanapun Ali meninggalkannya sepagi ini.Kenapa Ali begitu teganya meninggalkannya seperti seorang pelacur? Prilly melihat secarik kertas diatas nakas, Prilly mengambilnya lalu membacanya.
Good morning :)
Maaf tidak membangunkanmu, tiba-tiba sekertarisku memberitahuku ada hal darurat yang harus aku tangani, aku akan berangkat ke jepang, mungkin akan beberapa minggu aku harus berada dinegara orang. Maaf sudah meninggalkanmu secara tiba-tiba, karena semua ini darurat.
Jaga dirimu baik-baik.
Jangan sampai lengah, aku sudah meminta kepercayaanku untuk menjagamu.Setitik airmata menetes, Prilly meremas kertas ini. Kenapa Ali tidak membangunkannya? Padahal hari ini, hari pertama pernikahannya. Sangatlah menyebalkan, Prilly menghapus airmatanya secara kasar, lalu memilih untuk pergi ke kamar mandi.
Prilly mengambil slingbagnya, lalu pergi dari kamar hotel ini dengan perasaan jengkelnya. Suami macam apa itu meninggalkannya lacaknya pelacur? Sudah dipakai, malah ditinggalkan.
Prilly menatap orang kepercayaan Ali yang tersenyum kearahnya sambil membukakan pintu, Prilly pun masuk kedalam mobil. Masih dengan perasaan yang tak menentu.
Sesampainya di Rumah, Prilly melihat Amalia menyambut kedatangannya. Apa mungkin Amalia tau? Jika Ali pergi ke jepang untuk beberapa minggu.
"Ali sudah kasih tau Ibu, sekarang kamu lebihbaik makan sana," suruh Amalia.
"Hm," jawab Prilly dengan dehaman.
Prilly benar-benar kesal pada Ali yang tak membangunkannya, Prilly mengecek ponselnya yang tak ada pesan sama sekali dari Ali. Hanya dari Sarah, percuma Prilly hanya ingin Ali disaat dirinya sedang kebimbangan.
"Kenapa belum makan?"
"Belum nafsu Bu!"
"Makan, kalo kamu sakit. Mau nyusahin Ibu lagi?"
Dengan terpaksa Prilly memakan makanannya, Prilly tak ingin Ibunya semakin menekannya. Prilly meletakkan sendok serta garfunya pada piring, lalu meminum air putih yang sudah disediakan. Prilly memilih untuk kekamar daripada bersama Amalia.
Kak Ali
OnlineDoain ya, aku sekarang mau berangkat. Insya allah aku pulang gak sampai 2 minggu kok
Dilihat
Baru saja Prilly akan mengetik pesan untuk Ali, dirinya dikagetkan dengan sebuah bayangan melintasi kamarnya. Prilly mengambil sapu untuk waspada, Prilly membuka jendela ini. Matanya melihat sekitar, lalu apa yang dirinya lihat?
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR [PROSES PENERBITAN]
RomancePrilly Adryna tak pernah menyangka di dalam hidupnya akan dipaksa menikah dengan pengusaha bernama Ali Khalif Atmajaya, hanya karena uang dan paksaan ibunya. Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus cerita yang tertuang dalam kisah mereka.