Ali merapikan jasnya, sudah seminggu Ali tak pulang ke rumah Prilly. Dikarenakan Nadya yang terus saja mengamuk, membuatnya sedikit kewalahan. Ali melihat sebuket bunga yang sangat indah untuk Prilly, pasti dia suka dengan bunga itu.
Lalu dirinya turun, Ali mengambil bunga itu. Lalu memasuki rumah Prilly yang tampak sekali sangatlah sepi, mungkin saja Prilly sedang tertidur. Ali mengetuk pintu.
"T---------tuan."
Mbak Ririn membukakan pintu, dengan tampang yang sangatlah terkejut. Bagaimana menjelaskan pada tuannya, bahwa Prilly sudah lama tidak kembali ke rumah. Serta ada tukang pos yang mengirimkan sebuah surat perceraian.
"Prilly ada?"
"Ng. Maaf tuan, non Prilly sudah lama tidak pulang ke rumah dari seminggu yang lalu," balas Mbak Ririn.
Deg
Tanpa bertanya lagi, Ali berlari ke kamar Prilly. Kenapa dia pergi disaat situasi mulai genting, Ali membuang bunga itu sembarangan. Nafasnya tersengal-sengal, kenapa dia begitu tega meninggalkannya tanpa penjelasannya.
Blam
Ali membanting pintu kamar Prilly, tak ada siapa-siapa. Membuat jantungnya berpacu lebih cepat, matanya menatap surat yang tergeletak disana. Perlahan, Ali mengambilnya, lalu membuat surat ini dengan perasaan yang tak menentu. Tangannya bahkan bergetar untuk memegang surat ini.
Terima kasih Kak atas semuanya
Atas luka yang Kakak toreh
Atas apa yang Kakak lakuin
Aku ingin pergi dari kehidupan Kakak, jangan cari aku Kak
Jaga Kak Nadya dengan baik Kak
Aku akan menjaga buah hati kita dengan baikAku juga akan mengenalkan siapa Ayahnya setelah dia menanyakan siapa Ayahnya
Terima kasih Kak
Berkat Kakak cinta aku terbalas
Nama Kakak akan selalu ada dihati aku, Kakak adalah cinta pertamaku.Terima kasih atas semuanya
Tolong sampaikan maafku pada Kak Nadya, Mama, serta Papa.Aku pergi
Tangannya meremas surat itu, hatinya benar-benar hancur. Ali tak ingin kehilangan Prilly untuk yang kedua kalinya, Ali mengambil ponselnya lalu memberi perintah pada anak buahnya untuk mencari keberadaan Prilly.
Ali keluar kamar Prilly, langkahnya terhenti saat bertemu dengan Mbak Ririn yang membawa surat.
"Ini untuk tuan."
Ali mengambil surat itu, matanya melebar saat membaca surat yang ternyata adalah surat perceraian. Surat ini mungkin akan menjadi jalan pintasnya bertemu dengan Prilly, Ali harus membawa Prilly kepelukannya kembali. Dia wanita istimewa.
Kenapa pula Prilly harus pergi dengan keadaan yang sedang mengandung, bahaya sedang mengintainya. Ali harus segera menemuka keberadaan Prilly, apapun caranya ia akan berusaha mencari keberadaan Prilly.
****
Sudah sebulan ini, tak ada tanda-tanda keberadaan Prilly. Membuat Ali semakin pusing, waktu dipengadilan agamapun. Hanya pengacaranya yang datang, itu semua membuat Ali semakin runyam dengan keberadaan Prilly sekarang. Dirinya benar-benar menyesal sudah menyakiti hati Prilly.
"Gara-gara benalu sialan itu, kamu berubah sama aku. Hiks. aku cuman mau kamu berubah kayak dulu lagi, sebelum kamu kenal si benalu itu. Aku tak habis fikir sama pola fikir kamu Li, dulu emang aku mau pisah sama kamu. Tapi sekarang, aku akan mempertahankan pernikahan ini tanpa si benalu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR [PROSES PENERBITAN]
RomansaPrilly Adryna tak pernah menyangka di dalam hidupnya akan dipaksa menikah dengan pengusaha bernama Ali Khalif Atmajaya, hanya karena uang dan paksaan ibunya. Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus cerita yang tertuang dalam kisah mereka.