"Kayanya makin nempel nih sama si Iqbaal." ucap Shila menyenggol bahuku.
"Lo juga nempel banget sama si Barra. Heran gue kok mau yah dia sama cewek model kaya lo gini." ucapku memandang Shila yang berjalan di sebelahku.
Shila membulatkan matanya. "Si Iqbaal juga kok mau si sama lo? Lo mantra-mantra ya?"
Aku memukulkan setumpuk kertas yang ku genggam pada bahunya. "Sembarangan. Mantra apa? Mantra-mantranya Kunto Aji baru tuh bener."
"Dih, Mas Kun juga gak mau lo pake mantranya." ucapnya menunjukku dengan telunjuknya.
"Gak mau tau ya Shil." kataku memiringkan kepala melirik ke arahnya lalu berjalan lebih dulu keluar dari kelas terakhir yang kita ikuti hari ini.
Shila memutar matanya kesal. Lalu berlari mengejarku, menyamakan langkahnya dengan langkahku lagi.
"Besok premier film doi lo ya? Apa itu judulnya Manusia Bumi?"
"Bumi Manusia Shil," kataku memutar bola mata.
"Nah itu maksud gue."
"Lo gak ikut nonton? Lumayan gituh liat artis-artis. Bukannya gabung juga yah? Premiernya sama film Perburuan? pasti rame deh."
Aku diam saja membiarkan bibir tipis Shila membeo sesuka hatinya.
"Gue tebak nanti lebih rame. Mesti mukanya si Iqbaal sama Adipati yang jadi sorotan. Lebih-lebih gara-gara ada gosip Adipati sama si Sasha putus." katanya sambil menekan kata putus.
Aku melirik Shila. "Lo kok update banget, sejak kapan lo ngurusin hidup artis Shil?"
"Gak sengaja liatin explore instagram."
"Iyadeh yang selebgram." kataku tersenyum menatapnya.
Shila merangkulku lebih dekat. "Lo juga harus hati-hati. Tandanya si Sasha jomblo. Lo kan tau gimana deketnya si Iqbaal sama Sasha. Banyak loh yang dukung mereka. Apapun yang terjadi nanti, gue bakal ada di garda terdepan buat bahu bersandar lo kok Bi." ucapnya tersenyum mengelus dada lalu menepuk bahunya.
"Snapgram lo semalem bagus juga. Bisa gitu yah akur sama mantan Iqbaal. Sedewasa itu mantannya. Udah mantanan aja masih temenan suka gue Bi. Kok bisa si mereka putus?" lanjutnya menyenggol bahuku.
Aku menaikan bahuku. Mana tahu. Mendengar yang Shila katakan aku jadi teringat dulu. Apa yang Iqbaal sukai dari Si Abuy? Katanya kedewasaannya. Benar juga. Cewek itu begitu dewasa menyikapinya, padahal dari sudut pandangku Abuy lebih banyak tersakiti selain karena bullyan dari beberapa orang yang tak menyukainya, juga tentang Iqbaal yang tiba-tiba dekat dengan gadis bule bernama Mikaela waktu sekolah di Amerika sana. Tapi kata bunda saat diwawancarai mereka sudah putus ketika Iqbaal memutuskan melanjutkan pendidikannya di negri paman sam itu. Aku pikir dua-duanya sama-sama tersakiti dalam kisah mereka, terlebih lagi cewek itu. Dari sepenggal kisah yang baru kuingat dan kurangkai menurut perkiraanku, Abuy memang gadis yang kuat dan baik. Bahkan ia bersikap baik sekali padaku yang jelas-jelas lumayan dekat dengan mantannya saat ini. Yah bagaimanapun kisah mereka sudah berlalu, mungkin Abuy sudah membuka lembaran baru. Menemukan pengganti Iqbaal. Entahlah aku cuma menerka. Atau cewek itu sebenarnya menyembunyikan rasa sedih dan sakitnya, aku juga tak tau. Aku berharap mereka bisa menemukan bahagianya masing-masing. Begitu pula dengan diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY CODA [IDR]
Fanfiction[SELESAI] "Bukan ngelukis pake kuas Maisha Lubi. Kalo itu si gue yakin lo gak bisa. Senyuman lo yang dua hari ini udah ngelukis hidup gue. Kehadiran lo di Yogyakarta ini yang udah ngelukis memori yang gue rasa paling manis di hidup gue. Makasih yaa...