Aku menatap Iqbaal dan Rinrin yang tengah melakukan pemotretan untuk project yang di bahas minggu lalu. Rencana tour svmmerdose yang sudah mereka rancang jauh-jauh hari akan mereka realisasikan dalam waktu dekat. Walaupun tanpa Agy sang gitaris yang sudah mengundurkan diri satu bulan lalu.
Niatnya tour ini akan dilakukan awal bulan di tahun 2020 nanti. Mungkin inilah awal yang baru untuk band mereka. Semoga saja dengan adanya tour ini membuat mereka lebih semangat dalam berkarya dan mendapat nuansa baru serta energi dari para fans svmmerdose yang kotanya akan mereka kunjungi nanti.
Aku mengulum senyum melihat cowok itu yang sedang gonta-ganti gaya atau sesekali joget-joget random begitu ada musik yang disukainya menggema mengisi keheningan. Ah lucu sekali dia! Aku sampai mengubah senyumku menjadi tawa ringan saking gemasnya dengan Iqbaal yang banyak tingkah.
Iqbaal menaikan alisnya mendengar tawaku, ia berjalan mendekat ke arahku yang sedang duduk di sebelah Pak Mamut.
"Kenapa ketawa?" tanyanya sambil bersedekap dada menundukkan kepala menatapku yang sekarang duduk di depannya.
Aku menggeleng. "Gemes aja liat kelakuan kamu. Joget-joget gak jelas! udah kaya cacing kepanasan." kekehku mendongak menatapnya yang berdiri di depanku.
Iqbaal memainkan bibirnya ke kiri lalu ke kanan. Ia lalu menyisir rambut gondrongnya ke belakang. Menatapku lagi.
"Dih! Masa cacing kepanasan si? Orang kaya dancer profesional juga."
Tawaku pecah mendengar yang dikatakan cowok itu.
"Profesional dari mananya? Cuma goyang kanan-kiri gituh. Aku mah bisa." ucapku berdiri bersedekap dada menatapnya lagi dan lagi.
Iqbaal menatap tajam ke arahku. "Coba buktiin." tantang Iqbaal.
Aku menggaruk tengkukku yang tak gatal. "Gak mau ah! Malu. Udah sana ganti baju! tuh Rinrin aja udah ganti!Nanti gak selese-selese loh fotonya. Bukannya abis ini kamu ada prescon film Ali dan Ratu-Ratu Queens?"
Cowok berkaos motif garis horizontal hitam itupun mengangguk. Ia tersenyum ke arahku. "Iya bawel ih! Aku ganti baju dulu yah? Kamu nanti temenin aku prescon kan?"
"Temenin gak yah?" kataku sambil melirik ke kiri.
Iqbaal mengerucutkan bibirnya. "Temenin." tukasnya.
Aku menghembuskan napas pelan. "Iyadeh aku temenin."
Iqbaal mengepalkan tangannya berhore ria. Cowok itu mengusak kepalaku. "Yaudah aku ganti baju dulu."
Aku mengangguk lalu duduk kembali di tempatku.
"Ibay bisa manja gitu yah kalau sama kamu dek?" tanya Pa Mamut yang duduk di sebelahku.
Aku mengulum senyum. "Dia mah sama semua orang kaya gitu deh Pa."
Pa Mamut menggeleng. "Gak ah! Sama kamu doang tau. Kalau gak sama Bundanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY CODA [IDR]
Fiksi Penggemar[SELESAI] "Bukan ngelukis pake kuas Maisha Lubi. Kalo itu si gue yakin lo gak bisa. Senyuman lo yang dua hari ini udah ngelukis hidup gue. Kehadiran lo di Yogyakarta ini yang udah ngelukis memori yang gue rasa paling manis di hidup gue. Makasih yaa...