Hari ini aku di rumah saja karena tidak ada jadwal kuliah. Rasanya mager berat. Sekedar bangun saja rasanya tak mampu. Penginnya rebahan aja. Aku memandang lurus langit-langit. Memikirkan cowok itu. Hari ini ia harusnya berangkat ke Surabaya untuk premier film barunya.
Dering panjang membuyarkan lamunanku.
Ibay Ganteng's Calling...
Aku membulatkan mata begitu selesai membaca nama penelpon. Aduh gimana nih? Kenapa pake acara ajak Vidcall segala si? Terpaksa aku menghilangkan magerku, lari menuju kamar mandi untuk sekedar cuci muka biar gak bareface amat. Cepat-cepat aku kembali ke kasurku mengangkat panggilan cowok itu. Sayangnya, sebelum jariku menekan tombol hijau panggilan itu berakhir. Aku mengerecutkan bibirku. Kok? Ayo telpon lagi! Masa harus aku dulu. Aku menatap telepon ku. Yipiiee!!! Telepatiku sampai. Dia mengulang panggilannya.
Aku menekan tombol hijau lantas nyengir lebar. "Aduh Mas Minke cakep amat! Mau ketemu Annelis yah?" ledekku padanya yang tengah tersenyum.
"Cieilah senyum-senyum. Tau mah yang mau ketemu si cantik Mawar Eva." godaku lagi.
Dia membulatkan matanya. "Kesambet apa si? Kok kamu jadi cerewet banget gini?"
Aku cuma tertawa menaikan bahu.
"Kamu gak kuliah?"
Aku menggeleng. "Gak ada jadwal."
"Tau gitu, harusnya ikut nemenin aku."
Aku cuma tersenyum menggeleng. "Gak ah, males. Bosen nemenin kamu terus. Mending rebahan di rumah."
Dia melengkungkan bibirnya ke bawah. "Ooo gitu yah sekarang? Jadi males ikut aku kemana-mana?"
Aku mengangguk bercanda.
"Yaudah besok gak lagi deh. Biar Abuy aja." Katanya menaikan alisnya.
Bukannya aku yang membuat dia kesal, tapi malah aku yang dikerjai balik. Tapi tunggu! kenapa aku harus kesal mendengarnya? Aku dan diakan cuma berstatus sahabat. Mungkin. Aku merasa begitu karena belum ada komitmen diantara aku dengan cowok ini. Intinya masih digantung kaya jemuran. Aku juga masih meyakinkan rasa apa yang tumbuh dalam hatiku?Benarkah itu rasa suka karena sayang? Atau cuma obsesi belaka? Jadi biarlah ini mengalir sampai aku yakin rasa apa yang aku simpan sesungguhnya. Mungkin Iqbaal pun begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY CODA [IDR]
Fanfiction[SELESAI] "Bukan ngelukis pake kuas Maisha Lubi. Kalo itu si gue yakin lo gak bisa. Senyuman lo yang dua hari ini udah ngelukis hidup gue. Kehadiran lo di Yogyakarta ini yang udah ngelukis memori yang gue rasa paling manis di hidup gue. Makasih yaa...