4. Permintaan Maaf Raga

1K 99 5
                                    

Itulah Ragaku.
Dingin tapi hangat, galak tapi penyayang.

-Aileen Nathania

•••

MOTOR scoopy itu berhenti tepat di depan rumah Aileen. Gadis yang duduk manis di boncengan Raga segera turun, begitu juga Raga.

Setelah melepas helmnya sendiri, laki-laki itu dengan cepat membantu Aileen melepas helm di kepalanya.

“Ga, masuk, ya. Lilin mau nunjukin kado dari Daddy.” Aileen menarik lengan Raga untuk masuk ke dalam rumahnya. Tanpa menolak, Raga ikut masuk ke dalam rumah mewah itu.

Mommy belum pulang?” Aileen mengedarkan pandangannya pada ruangan keluarga yang tampak sepi. Biasanya ketika Aileen pulang sekolah, Mamanya sudah duduk di depan tv menonton film Azab kesukaannya.

“Mana kadonya?” tanya Raga.

“Bentar, Lilin ambil dulu.” Aileen kembali ke ruang tamu, dan mengambil boneka beruang besar itu, “Ga, gede banget, kan?” gadis itu tersenyum sembari menggopoh boneka pemberian Ayahnya.

“Oh.”

“Oh, doang?”  Aileen mengeryitkan dahinya.

“Lumayan.”

“Lumayan?” Aileen membulatkan matanya, tidak percaya dengan pujian dari Raga.

“Terus?”

“Ih, Raga! ini kado dari Daddy, setidaknya kamu pura-puralah bilang bagus. Bikin kesel banget!” Aileen meletakkan boneka itu di meja, lalu berjalan masuk meninggalkan Raga dengan kesal.

Laki-laki itu mengangkat sebelah alisnya, tidak mengerti. Padahal ia berusaha untuk berkata jujur, tapi mengapa Aileen malah marah?

Raga berjalan masuk melewati Aileen yang tengah duduk di kursi dapur. Gadis itu menatap tajam Raga, mengikuti setiap gerakannya. Raga membungkukkan tubuhnya untuk meraih tas Aileen yang dilempar begitu saja di lantai. Menaruhnya di atas kursi, lalu melepas tasnya sendiri. Raga sempat menatap Aileen yang mempelototinya, lalu kembali mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dapur.

Aileen menopang dagunya sambil mengembungkan pipi, ia mengamati dengan jelas pergerakan Raga. Laki-laki itu berjalan ke arah kulkas dan membukanya. Tidak butuh waktu lama, Raga mengeluarkan beberapa bahan dari kulkas. Langkah berikutnya, Raga mengenakan celemek dan mulai mengolah beberapa bahan yang tadi diambilnya. Memecahkan telur lalu mengocoknya, mengiris bawang, dan membuat eksperimen.

Aileen masih mengamati setiap pergerakan dari Raga. Laki-laki itu mengambil sebuah piring untuk menyajikan hasil eksperimennya. Hanya butuh beberapa menit, nasi goreng spesial ala chef Raga selesai.

Raga menoleh, Aileen dengan cepat memutar kepalanya. Pura-pura tidak memperhatikan laki-laki itu. Ia kembali mengembungkan pipi, saat Raga meletakkan sepiring nasi goreng spesial di depannya.

“Selamat ulang tahun,” ucap Raga sembari tersenyum, “jangan marah, muka lo jelek banget!”

Aileen menyorot nasi goreng spesial buatan Raga. Benar-benar spesial! bagimana tidak? nasi goreng itu dibentuk seunik dan selucu mungkin.

AKSARA RINDU (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang