Begitulah sebuah pertemuan, tidak selalu diawali dengan moment yang indah.
-AKSARARINDU
•••
Kringgg!!!
MATA itu terbuka. Pemiliknya segera meraih weker yang berdering di narkas, lalu mematikannya. Ia sengaja bangun lebih awal karena hari ini ia ulang tahun. Usianya telah genap 17tahun, sisa setahun lagi ia meninggalkan masa remajanya. Gadis itu tidak sabar lagi menjadi dewasa.
"Lilin dewasa... Lilin dewasa..." Aileen menari-nari sambil bernyanyi masuk ke dalam kamar mandi.
Aileen tidak lepas memikirkan kejutan apalagi yang akan didapatkan di usia ke 17 tahunnya ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ia selalu mendapatkan kejutan dari orang terdekat.
Tahun kemarin, Mama Aileen-Nia Auliah rela berbohong kalau ia ada bisnis di luar kota. Padahal sembunyi berjam-jam di rumah Raga, hanya untuk melancarkan misi mereka.
Setelah mandi, Aileen bersiap-siap dengan seragam sekolahnya. Ia menuruni satu-persatu anak tangga, dan berhenti di ruang keluarga.
"Morning?!"
Tidak ada jawaban dari sapaannya. Rumah mewah itu tampak sepi, bahkan Bi Inem yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga-pun tidak terlihat.
"Mom? Bi? where are you?"
Hening, tidak ada tanda-tanda bahwa ada orang selain dirinya di rumah itu. Bahkan saat Aileen berjalan ke dapur, makanan untuk sarapannya juga tidak ada.
"Pasti ini bagian dari surprise!" pikir Aileen.
Drttt...
Aileen meraih ponselnya, 1 pesan masuk dari kontak bernamakan 'Mommy 😘'
Mommy 😘
Sayang, Mommy harus ke rumah sakit pagi-pagi. Anak Bi Inem semalam dirawat. Maaf, karena Mommy tidak memberitahukan secara langsung. Mommy tidak ingin mengganggu tidur nyenyakmu. Jangan lupa sarapan di sekolah! I love you.
Aileen menautkan alisnya. "Hal konyol apalagi yang mereka lakukan? Bahkan Mommy tidak mengucapkan selamat ulang tahun, padaku!" sedikit membuat gadis itu kecewa.
Ting! Tong!
Tiba-tiba terdengar suara bel dari luar, seseorang baru saja menekannya. Apa itu Raga? Aileen segera memasang sepatunya, tanpa diikat terlebih dahulu. Ia segera berjalan keluar dan membuka pintu.
"Apa benar ini rumah Aileen Nathania?" tanya seorang kurir, yang membawa sebuah paket besar.
"I-iya," Ailen tampak gugup.
"Bisa tanda tangan disini? sebagai tanda terima."
Aileen segera menanda tangani selembar tanda terima itu. "Dari siapa, Kak?" tanya Aileen kepada kurir yang tidak terlalu tua itu.
"Pengirimnya meminta untuk merahasiakan, Dek," jawabnya.
"Iya, terima kasih."
Aileen menggopoh paket itu masuk ke dalam rumah, setelah Kurir itu pergi. Ia meletakkan paketnya di atas meja ruang tamu, dan tentunya segera dibuka.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA RINDU (SELESAI)
Ficción General"Perihal Persahabatan, Luka, dan Cinta." Kupersembahkan AKSARA RINDU Aileen Nathania memiliki Ragaskara Daniel sahabatnya yang selalu berada di sisinya sejak kecil. Gadis itu selalu bergantung kepada laki-laki itu, bahkan hal kecil seperti mengikat...