44. Terungkap

403 33 2
                                    

Apa kenyataan jauh lebih penting daripada perasaan seseorang?

-Galang Abishar

•••

LAKI-LAKI itu menghentikan langkahnya saat pintu kamar pasien di depan sana terbuka, terlihat Aileen bergegas keluar sembari menjepit selangkangannya.

"Lilin kebelet!" ujarnya sembari berjalan cepat.

Laki-laki itu tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepala, Aileen memang selalu menggemaskan.

Ia melanjutkan langkahnya, mendekati pintu kamar pasien. Sedikit mengintip melalui kaca bening, membuatnya penasaran dengan mama kekasihnya.

"Apa ini saatnya aku memperkenalkan diri kepada calon mertua?" gumamnya sambil terkekeh.

Pintu terbuka, ia melangkah masuk. Jantungnya berdegup kencang, langkahnya tertahan saat ia melihat wajah wanita itu.

Galang menggeleng kuat, wajahnya gelisah. Ingatannya kembali ke belasan tahun yang lalu.

"Tolong aku,kumohon!" Bocah kecil yang tidak lain adalah Galang itu menggedor jendela mobil.

"Apa kamu dicuri?" tanya gadis kecil di luar sana.

"Kumohon selamatkan aku! Mamaku menungguku!" teriak Galang.

Gadis itu mendekat, namun sepersekian detik Galang menggeleng sambil terbelalak. Ia melihat pria bertopeng membius gadis itu hingga pingsan.

Tepat di ruangan yang gelap, mata Galang terbuka saat mendengar suara tangisan seseorang. Gadis kecil di sampingnya terdengar ketakutan. Galang mencoba meraba, karena ia tidak bisa melihat apa-apa.

"Jangan! Lilin tidak akan nakal lagi! Kumohon jangan! Lilin tidak akan nakal lagi!"

Galang menggenggam tangan gadis kecil itu, namun gadis itu menjerit hingga pingsan.

Tiba-tiba cahaya dari arah pintu menyilau mata Galang, terlihat seorang wanita berpakaian hitam masuk bersama seorang laki-laki.

"KAMU GILA! DIA ANAK AKU!" bentak wanita itu.

"Ma-Maaf, Bos."

Anak? Namun wanita itu bukan ibu Galang. Bisa dipastikan wanita itu ibu dari gadis kecil tadi.

Ponsel di sakunya berdering, wanita sangar tadi langsung menjawab. "Haha, aku akan memastikan dia pulang dengan selamat."

"..."

"Menikah denganku, dan tinggalkan keluargamu!"

Galang memundurkan langkahnya, wanita yang terbaring di kasur rumah sakit yang ada di depannya adalah wanita yang sama dengan wanita yang mencurinya dulu. Jadi? Apa artinya ini? Aileen adalah adik tirinya?

Galang benci kenyataan bahwa Aileen adalah gadis yang sama dengan anak di masa kecilnya. Bahkan trauma Aileen terhadap kegelapan, ternyata ialah penyebabnya. Ia yang menyebabkan trauma itu, dan ia juga yang menyembuhkannya.

Galang benci dengan kenyataan bahwa keluarga Aileen adalah alasan hancurnya keluarganya. Galang benci ketika harus melihat mamanya menangis berhari-hari saat ayahnya pergi menemui istri keduanya.

Dan alasan Galang memilih di Indonesia dan tinggal di Apartemen ini sendiri bukan karena ia belum bisa membawakan menantu untuk orang tuanya. Melainkan karena memang ia tidak ingin pulang. Meski ayahnya tidak meninggalkan ibunya lagi, tapi ia belum bisa memaafkannya.

AKSARA RINDU (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang