Aku tidak pernah memaksa seseorang untuk tetap bersamaku. Bertahanlah jika kamu betah, dan pergilah jika kamu telah resah.
-Ragaskara Daniel
•••
INI adalah tanggal 14 Februari 2017, tepatnya di hari Valentine. Aileen memandangi wajahnya yang ceria di depan cermin, sesekali ia mengembungkan pipi lalu mengempeskannya kembali. Tidak lama setelah itu ia beranjak dari duduknya, berdiri di depan jendela kamar sembari menggigit-gigit ujung kukunya.
Pandangannya tidak lepas dari jendela kamar Raga, matanya yang berbinar menggambarkan bahwa hari ini adalah hari yang begitu istimewa.
"Happy birthday to you... Happy birthday to you... Happy birthday Aa' Agaku..."
Ia menyanyi dengan lantang sembari tersenyum lebar. Tangannya sengaja ia keluarkan dari jendela kamar, melambai-lambai ke jendela rumah di sebelah itu, "Ragaku sudah 18 tahun, will you the best my Boy!" Lalu kembali menarik tangannya sehingga masuk dengan sempurna.
Iya, bukan karena hari ini adalah hari Valentine sehingga Aileen terlihat begitu senang. Melainkan karena hari ini sahabatnya telah berusia delapan belas tahun.
Aileen kembali ke depan cermin, ia mengamati wajahnya sambil mengulum senyum. Hari ini ia ingin membuat Raga tertawa, apapun caranya.
Tangannya meraih sebuah bedak yang ada di depan cermin hias, dan sebuah lipstik. Itu adalah make up milik ibunya yang sengaja ia simpan di lemari.
"Memakainya sedikit tidak masalah 'kan?"
Gadis itu terkikik sendiri, sembari menekan-nekan spon bedak itu dengan lembut ke wajahnya. "Woah, Lilin jadi mirip Mommy!" ujarnya dengan takjub, "Bagaimana jika ditambah dengan ini?" Gadis itu tersenyum jail sembari mengangkat tinggi-tinggi lipstik yang berada di tangannya.
Hanya butuh beberapa menit, hingga make up tipis ala Aileen Nathania selesai. Ia sedikit malu dengan kelakuannya hari ini, namun semua demi Raga. Pasti laki-laki itu akan terbahak melihatnya, meski ia tahu bahwa Raga adalah laki-laki pelit senyuman.
"Bagaimana kalau gaun biru? Itu warna kesukaan Lilin." Gadis itu tengah memilih-milih baju yang akan ia kenakan untuk bertemu dengan Raga, ia tampak bingung.
"Iya, yang ini saja!" serunya sembari menarik sebuah baju yang tergantung di salah satu hanger. Tidak butuh waktu lama, gadis itu segera memakainya.
"Perfect! Lilin terlihat begitu menggemussshkan!" ucapnya lalu mengulum senyum. Ia benar-benar terlihat manis kali ini, Raga akan diabetes melihatnya.
Sentuhan terakhir, tas slempang rotan miliknya yang akan menambah manisnya seorang Aileen Nathania.
Setelah selesai dengan penampilannya, ia dengan riang melangkah untuk keluar dari kamarnya. Namun, baru saja kakinya melangkah bayangan itu kembali mengingatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA RINDU (SELESAI)
Ficción General"Perihal Persahabatan, Luka, dan Cinta." Kupersembahkan AKSARA RINDU Aileen Nathania memiliki Ragaskara Daniel sahabatnya yang selalu berada di sisinya sejak kecil. Gadis itu selalu bergantung kepada laki-laki itu, bahkan hal kecil seperti mengikat...