45. Hidup Baru

401 36 3
                                    

Seindah apapun kenangan bersamanya. Ia hanyalah cerita masalalu yang telah usai.

-AKSARARINDU

•••

LIMA TAHUN KEMUDIAN

Musim semi telah tiba, pohon-pohon di sepanjang jalan kembali mengeluarkan daun mudahnya setelah musim gugur lalu. Begitu juga dengan bunga-bunga yang bermekaran di sepanjang taman, mengeluarkan aroma harum yang membuat hati menjadi tenang.

Burung-burung berterbangan, lalu hinggap di salah satu dahan pohon seakan berbagi cerita. Suara siulannya seperti lagu mellow yang terdengar di pagi hari.

Gadis itu mengayuh sepedanya dengan perasaan gembira. Keranjang di depannya tidak terisi penuh lagi, hanya terlihat dua helai daun yang berada di dalamnya. Ia mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang, tidak ingin terburu-buru seakan ingin menikmati setiap tempat yang dilalui.

Tepat di depan sebuah warkop, ia berhenti. Menatap lamat-lamat warkop yang ada di depannya. Sudah cukup lama, tapi ia masih mengingatnya.

"Galang, kenapa kamu menjauhiku?"

"Maaf, Lin. Kita sampai di sini saja, kita putus."

"Lang, apa salah Lilin?"

"Aku tidak bisa melanjutkannya, aku tidak bisa menjalin hubungan dengan gadis yang mamanya gila."

Ia menghelah napas kasar, mengingat itu hanya membuat hatinya kembali perih. Lantas mengapa laki-laki itu berpihak padanya saat semua teman sekelas memojokkannya? Itu tidak bisa dipahami.

Tentang Galang, laki-laki itu sudah tidak pernah muncul setelah hari itu. Bahkan, terakhir kali mendengar kabarnya hanya saat pak Arham menyampaikan bahwa Galang pindah dan ikut orang tuanya ke Amerika.

Satu per satu pergi, bahkan dia juga.

Namun, seindah apapun kenangan bersamanya. Ia hanyalah cerita masalalu yang telah usai.

Tidak ingin mengingat terlalu banyak, ia mengambil earphone lalu menghubungkannya ke ponsel. Setelah menyetel radio, dan memasang earphone ke telinga ia kembali mengayuh sepedanya.

Selamat pagi everybody, jumpa lagi dengan gue raja info alias Joko. Bagaimana kabar klean-klean semua? Semoga baik-baik aje, yak?!

Senyuman perlahan merekah, bagaimana tidak? Joko tidak berubah, ia tetap sama. Hobinya yang suka memata-matai guru kini merembet menjadi pemberi informasi. Laki-laki itu menjadikan hobbinya sebagai pekerjaannya sekarang. Meski bukan seorang reporter, tapi ia senang menjadi penyiar radio.

Seperti biasanya, gue akan menyetel lagu-lagu romantisme yang bisa menyentuh dan membangkitkan semangat klean-klean semua. Yang patah hati gue bikin sembuh, dan yang galau gue bikin semangat deh pokoknya. Lagu apa yah kali ini?

Sepeda itu terus melaju, lalu berhenti tepat saat lampu lalu lintas berubah warna menjadi merah.

Oh, sebelum dengerin lagu. Gue ada info dulu ke klean-klean. Hari ini gue kedatangan tamu istimewah dari Negara Upin-Ipin. Coba tebak siapa dia? Gak ada yang tahu?

Matanya membulat saat mendengar Negara Malaysia disebut. Ia memasang pendengarannya baik-baik agar bisa mendengar siapa yang ada di sana.

Dia adalah...

Bip!!!

Suara klakson pengendara lain di belakang sana membuatnya tersentak, itu mengisyaratkan agar ia segera melajukan kendaraannya. Iya benar, lampu telah berganti warna menjadi hijau.

AKSARA RINDU (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang