39. Piknik

289 40 2
                                    

Bahkan pada akhirnya, tak seorangpun yang bisa menjamin untuk tidak memberi kekecewaan.

-AKSARARINDU

•••

"MASIH jauh, ya?" Aileen menundukkan tubuhnya, tangannya bertumpuh pada lututnya. Ia mengatur napasnya yang memburu.

"Udah dekat 'kok! Semangat!" ujar Galang yang sedaritadi membawa perlengkapan piknik.

Iya, mereka memang berjalan kaki setelah memarkirkan mobilnya di pinggir hutan. Karena tempat piknik yang dituju hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

Aileen kembali menegakkan tubuhnya lalu mengikuti ke mana Galang melangkah, "Lang, mau aku bantu?"

Galang yang terlihat begitu kelelahan langsung pura-pura kuat, "Tidak usah! Lagian ini tidak berat 'kok."

"Tapi 'kok aku merasa kamu kesusahan membawanya," ujar Aileen dari belakang.

"Aku kuat 'kok," balas Galang yang sedaritadi memasang wajah ingin pingsan tanpa terlihat oleh Aileen yang ada di belakangnya, "kamu tidak boleh cape, karena kamu kesayangan," sambungnya.

Aileen tidak menjawab, ia merekahkan senyum tanpa dilihat oleh Galang. Masih sempat-sempatnya menggombal di situasi seperti ini. Membuat hati gadis itu berdegup kencang saja.

Namun baru saja ia dibuat berbunga-bunga, matanya langsung membulat saat melihat sekumpulan laki-laki yang berkumpul di pinggir sungai.

"Di sini! Oiii!" panggil mereka.

"Sungainya di sana! Buruan." Galang menoleh ke arah Aileen yang berada tidak jauh di belakang.

"Lang, mereka juga ikut piknik?"

Galang yang terlihat kesusahan membawa perlengkapan piknik yang berupa tikar dan keranjang makanan menghentikan langkahnya, "Iya, jangan bilang kalau kamu berfikir kita piknik berdua?"

Aileen menggeleng dengan cepat, "Ng-Nggak!"

Galang terkekeh saat pipi Aileen kembali merona, ia melanjutkan langkahnya, "Mana berani aku berdua sama kamu di tengah semak-semak begini, bisa-bisa runtuh iman aku."

Mendengar itu Aileen langsung mendengus kesal, "Bukan itu maksud aku!" kilahnya.

"Sudah! Sudah! Aku hanya menggoda pacarku," ucap Galang dengan santainya, sementara Aileen menatapnya dengan kesal. Goda aja terooosss!

Saat Aileen dan Galang sampai di tempat tujuan, ternyata keempat laki-laki itu sudah ada di sana lebih dulu. Siapa lagi kalau bukan teman-teman semprul Galang selama ini. Kibo, Bagas, Roby, dan Andrew.

"Lama bener klean? Mampir di mana tadi uwu-uwunya?" tanya Roby yang sedang menyalakan api.

Galang meletakkan karpet dan keranjang makanan itu, "Jangan ngadi-ngadi ,ya. Gue bukan lo yang demen bawa cewek ke rawa-rawa, gak modal banget."

"Hahaha! Jangankan rawa-rawa, baru digrepe-grepe aja dia udah keluar duluan!" teriak Andrew yang sedaritadi mencari ikan di sungai.

"Namanya aja playboy! Tapi realitanya dia sadboy double sangeboy!" tambah Kibo.

Semua yang mendengar itu tertawa kecuali satu, Aileen Nathania. Gadis itu mematung mencoba mencerna apa yang mereka katakan.

"ANJIM! Jangan bahas begini, ada Lilin. Kalian berdosa banget," tegur Roby yang melihat Aileen merasa tidak nyaman.

"ASTAGHFIRULLAH AL ADZIM!!!" teriak mereka bersamaan, barulah Aileen terkekeh. Teman-teman Galang benar-benar gesrek semua, pantas saja Galang juga sama.

AKSARA RINDU (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang