41. Jalan Untuk Berpisah

326 33 9
                                    

Meski perpisahan adalah kenyataan yang paling sulit diterima, namun itu adalah konsekuensi dari perjumpaan.

-AKSARARINDU

•••

"MOMMY hilang! Jendela terbuka, sepertinya Mommy kabur!!!"

Deg!

Jantung Aileen serasa berhenti berdetak, air matanya terjatuh membasahi pipinya saat itu juga.

Sementara Galang yang sedaritadi memerhatikan perubahan ekspresi wajah Aileen kaget saat gadis di sampingnya tiba-tiba mengeluarkan air mata. "Sayang, are you Ok?"

Gadis itu tidak menjawab,membuat Galang tambah khawatir dan langsung menepikan mobil merahnya itu. "Nat, siapa yang menelpon? Ada apa?" tanyanya lagi.

Aileen tidak bergeming, ia menutup telpon lalu menghelah napas kasar. "Lang..." lirihnya.

"Iya, Nat," jawab Galang sembari meraih tangan Aileen yang terlihat gemetar, "cerita sama aku. Apa yang membuat kamu menangis?" sambungnya.

"Lang..." Isak tangis Aileen mulai terdengar, membuat Galang semakin bertanya-tanya di dalam hatinya.

"Iya, Sayang." Galang menarik tubuh Aileen ke dalam pelukannya, "Tenangin dulu diri kamu, setelah itu baru cerita, ya," ujar Galang seraya menepuk-nepuk punggung Aileen dengan lembut.

Aileen semakin terisak, dadanya semakin terasa sesak. "Lang, cari Mommy..." ujarnya dengan suara terisak.

Galang mengerutkan dahinya, ia melepas pelukannya terhadap Aileen. "Mommy? Bukannya Mommy berlibur ke AUS?"

Aileen menggeleng kuat, "Lang, lajuin mobilnya. Lilin mau cari Mommy!"

Galang semakin tidak mengerti, ia mencoba menelaah perkataan Aileen. Apa mamanya sudah pulang? Tapi kenapa ia ingin mencarinya?

"Nat, tenangin diri kamu dulu. Coba cerita sama aku, apa maksud kamu mau mencari Mommy?"

Aileen mengusap kasar air matanya, "LILIN BILANG LAJUIN MOBILNYA! MOMMY HILANG!"

Galang tidak bertanya lagi, ia melajukan mobilnya seperti keinginan Aileen. Meski belum mengerti apa yang tengah terjadi, ia menuruti ke mana Aileen ingin pergi.

Selama perjalanan, Aileen tidak hentinya menangis. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, mengamati setiap tempat yang dilewati dengan rasa gelisah. Di mana mamanya? Apa mamanya baik-baik saja?

Telpon bergetar, dengan cepat Aileen mengangkatnya.

"Uncle,gimana? Mommy udah ketemu?"

Galang hanya terdiam melihat wajah Aileen yang penuh harap itu, ia tidak berani lagi bertanya ada apa sebenarnya. Sepersekian detik, ekspresi wajah Aileen kembali menjadi sendu. Gadis itu kembali meremas kuat ponselnya sambil menitikkan air mata.

Ingin sekali rasanya memeluk dan memberi kekuatan kepada gadis yang ia sayangi, namun apa dayanya. Aileen tidak membutuhkan itu dari Galang.

Semua terbukti dari bagaimana Aileen sekarang, ia sama sekali tidak pernah melihat siapa yang berada di sampingnya saat ini. Ia fokus dengan gelisahnya dan tidak hentinya menghubungi nomor kontak yang bernamakan 'Es Batu'.

Saat ini juga Galang menyadari satu hal. Sekuat apapun usahanya untuk membuatnya berpaling, sejauh manapun ia membawanya pergi. Semuanya sia-sia, karena hati itu tahu ke mana tempatnya berpulang.

AKSARA RINDU (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang