Lutfan sudah siap dengan sekolahnya. Ia sengaja tidak membangunkan gina untuk sekolah. Biarlah gadis itu beristirahat. Ia akan memberikan surat izin, lagipula ketua kelasnya dirinya. Jadi tidak susah mengarang alasan.
"Aku berangkat!" Ucapnya berbisik di telinga gina.
"Assalamu'alikum" lutfan pergi tanpa jawaban dari gina. Sang empu masih terlelap tidur, hal itu membuat lutfan tidak tega dengan kondisi Gina saat ini.
Tidak lama dari kepergian lutfan, gina terbangun. Ia mencari seseorang yang sudah menjaga nya semalam. Namun ia tidak menemukannya hingga saat ini.
"Kemana?" Gumamnya bertanya-tanya.
Tiba-tiba notif pesannya berbunyi. Handphone nya terletak di nakas sedang di charger. Sepertinya lutfan yang sudah mencahargernya. Karena semalam handphone itu mati dan tidak di perdulikan olehnya.
Gina langsung menyambar handphone itu lalu membuka pesan yang masuk.
Bukan pacar : aku berangkat, sarapan kamu sudah aku siapkan. Makanan semalam sudah tidak layak makan, tapi aku sudah mencicipinya semalam.
Gina tersenyum senang membaca pesan itu. Di tambah kontak nya yang di namai sepeti itu. Ternyata lutfan lucu! Namun sifat kasarnya menutupinya.
Sebenarnya ia sudah baikan sejak subuh tadi. Namun rasanya ia ingin berisitirahat seharian penuh agar kondisinya semakin pulih.
Tanpa menunggu waktu lama ia bergegas ke dapur untuk sarapan. Bubur! Ternyata lutfan sudah menyiapkan bubur untuknya. Eh tapi subuh-subuh buta tukang bubur kan belum buka. "Apa lutfan buat sendiri?" Tanya nya.
Ia mengecek kompor yang ternyata benar, ada bekas yang meninggalkan jejak lutfan sehabis membuat bubur. Ia menjadi semakin yakin lutfan itu orang baik. Hanya saja, situasi yang membuatnya tidak bisa berfikir jernih untuk menghadapi masalah. Itulah sebabnya ia tidak suka dengan gina.
"Aku harus bisa merubah sikap buruknya agar dia bisa menerima hidup yang memang sudah di gariskan tuhan. Ya! Aku harus bisa" ucapnya bertekad.
***
Lutfan sudah di banjiri pertanyaan oleh kekasihnya yang membuat dirinya jengah mendengarnya. Entah mengapa, sari terlihat berbeda. Semakin cerewet, gampang mengatur, dan sering mengirim pesan tidak jelas yang jelas-jelas lutfan tidak suka obrolan basi.
"Kamu kemana dari kemarin, gak ada kabar bahkan ngilang 5 hari kebelakang ini. Gak pernah antar jemput aku, gak pernah temuin aku di kelas. Kamu kenapa udah bosen sama aku?" tanya nya seraya menggandeng tangan lutfan manja. Untung gina tidak sekolah, jadi ia bisa sedikit lega.
"Maaf" hanya itu yang lutfan ucapkan, ia tidak suka bertele-tele.
Sari berhenti lalu menatap lutfan dengan berkacak pinggang "cuma itu? Kamu pikir kata maaf aja cukup?" Balasnya tak terima dengan respon lutfan.
Sepertinya ini saatnya ia harus memutuskan hubungannya dengan sari. Ia tidak ingin menyakiti 2 hati perempuan sekaligus. Mungkin melepaskan sari adalah pilihan terbaik, karena sari hanyalah kekasihnya. Bukan istrinya.
"Kamu mau jawaban? Sini ikut aku" ajaknya lalu menarik lengan sari, sedangkan sari hanya mengikut senang karena akhirnya lutfan berbicara juga. Sedari tadi ia kesal karena lutfan tak kunjung berbicara.
Setelah di taman sekolah, lutfan melepaskan tangan sari. Ia mundur beberapa langkah ke belakang. Tidak ingin berada terlalu dekat dengan wanita itu. Takut hatinya tak rela melepaskan wanita itu. Cinta pertamanya!
"Lutfan, kenapa kamu menjauh?" Tanya sari keheranan, ia melihat gelagat lutfan yang tampak mencurigakan. "Kamu kenapa?" Lanjutnya, ia maju beberapa langkah mendekati lutfan, tapi lutfan langsung menjauh lagi. Hal itu membuat sari bingung.
"Kita sudahi saja hubungan ini sar" jawab lutfan tiba-tiba. Hal itu membuat sari syok, bahkan sari melotot setelah mendengarkan itu.
"Ta..tapi kenapa?" Tanya nya goyah, ia tidak ingin lutfan berbicara seperti itu. Tapi dengan mudahnya cowok itu mengatakannya.
"Aku kurang apa? Coba jelasin! Aku sayang kamu. Aku bahkan rela belajar buat naikin prestasi aku karena kemauan kamu. Aku juga rela jadi cewek baik-baik, gak tomboy, dan gak bergaul berlebihan di luar sana. Sekarang kurang aku dimana? Apa ada yang salah sampai buat kamu nyatain putus. Aku gak mau lutfan" mohonnya mengiba sambil membungkuk, menjatuhkan dirinya di bawah lutfan. Hal itu membuat lutfan semakin sakit. Ia pun tidak ingin melepaskan sari, namun apalah daya. Pilihan ini adalah yang terbaik untuk nya.
Dulu sari adalah cewek berandal, nakal, dan sangat menggilai sosok lutfan. Karena keberaniannya dalam mengahadapi cowok itu, ia selalu mengganggu lutfan dan memaksanya untuk menjadi kekasihnya. Dulu lutfan sempat menolak, karena sari tidak memenuhi kriteria idaman lutfan. Namun selang beberapa hari, sari membuat perjanjian bahwa ia akan berubah. Menjadi wanita yang lutfan inginkan. Karena lutfan menyukai tantangan, ia menerima itu.
Pada akhirnya sari benar-benar berubah, ia tidak lagi membully teman nya yang cupu. Tidak pernah membuat masalah hingga ke ruang bk, dan yang lebih mengejutkan ternyata sari bisa meraih posisi nomor 2 di peringkat kelasnya. Itu sungguh menakjubkan, lutfan pun tidak menyangka karena sari benar-benar membuktikan ucapannya. Dan pada akhirnya, lutfan mengagumi sosok sari. Sari pun menjadi cinta pertamanya, karena sari sudah membuat hatinya goyah. Ia pun menerima cinta gadis itu.
Namun kali ini?
Sikap cowok itu berbeda, sejak 5 hari lalu lutfan menjadi seperti dulu. Cuek, tidak memperhatikan nya, dan sekarang malah minta putus. Sungguh sari tidak mengerti apa mau cowok tampan itu. Apa lutfan hanya mempermainkan cintanya?
Bentar di skip dulu, kalau di lanjut di bab ini pasti kepanjangan. Aku takut kalian bosen.
Votment dong :)
KAMU SEDANG MEMBACA
you are everything
Teen FictionIni rumit,tidak mudah memperjuangkan cinta seorang diri, apalagi aku wanita. bagaimana jika kamu jadi aku? di jadikan layaknya pembantu dirumah, dijadikan pelampiasan dirinya atas kebenciannya pada keluargaku. aku paham hadirku bencana bagi hidupmu...