Puteri Lindungan Bulan 12

613 35 0
                                    

" Kekadangkan.. saya rasa awak lebih manjakan diorang dari saya..." 

" Mana ada... "

" Yerlah.. diorang nak apa, semuanya awak buatkan..hari-hari masak untuk diorang..sampaikan diorang dah pandai request nak makan macam-macam.. "

Putri  masih tersenyum, sambil sibuk memilih bawang dan cili padi di depannya. Hari ini request bebudak di café nak makan masak lemak cili padi.

"Saya jeles.." ucap Zarif, mencuka. 

Walaupun begitu, Zarif tetap menemani Putri membeli barang-barang untuk masak esok. Setelah membayar, mereka beredar dari supermarket bersama-sama. Sudah dua bulan lebih.! Kini perbualan mereka kedengaran spontan dan selesa.Dahulu mereka hanya ucapkan kata-kata romantis, cinta dan kasih, satu pasangan couple yang perfect. Ia sebuah lakonan.

Kini, mereka ucapkan kata-kata romantis cinta dan kasih diselangi gurauan, rajukan, pujukan dan marah-marah bersama. Masih sebuah pasangan couple yang perfect, tapi lebih sempurna. Ia masih sebuah lakonan kah?

Putri pandang Zarif. Zarif tidak pernah lagi ungkit hal di kafe tempoh hari, ,seolah-olah semua tidak pernah terjadi. Dia berlagak seperti biasa dan Putri jua hanya mengikut rentaknya. Mereka tidak pernah bercakap tentangnya atau tentang perasaan masing-masing lagi. Hanya melalui kehidupan mereka sebagai pasangan couple seperti biasa. 

Tapi sejak hari itu, kemesraan Zarif padanya tidak terhad di depan orang sahaja, sebaliknya setiap saat mereka bersama berduaan . Dan peliknya, Putri selesa mengikut rentaknya... Sehinggakan Putri sendiri tidak pasti samada ini lakonan atau sebenarnya...

" 3 bulan, jangan tinggalkan sini sebelum tamat perjanjian kita..."

Zarif kekal membisu tentang perjanjian itu dan Putri tertanya-tanya tentangnya.. Adakah disebabkan itu, Zarif melayannya seperti ini ? Selepas 3 bulan adakah ia akan masih sama? Masa terus berlalu.. 

" Kenapa?' 


Soal Zarif menyedari yang Putri sedang menatapnya.Wajah Zarif Putri tatap dan disimpan dalam hati dan memori... Adakah dia akan melihat wajah ini lagi selepas perjanjian ini berakhir?


Neeenooooneeenooooo... 


Bunyi siren kereta polis peronda memecah kesunyian.Mereka berdua memandang kereta polis yang memecut di jalan raya. Zarif perasan sejak kebelakangan ini, banyak kes pecah rumah di kawasan ini, sehinggakan anggota polis terpaksa membuat rondaan yang lebih kerap.  Keadaan tidak sama seperti selalu.

" Ahh!!! Saya terlupa!"  Zarif terkejut dek Putri tiba-tiba menjerit.

" Lupa apa?" tanya Zarif. 

" Ada barang terlupa nak beli.. Awak gerak dulu.. nanti saya jumpa awak di apartment."

" Saya tunggu awak.. Kita balik bersama." cadang Zarif. 

" Tak apa.. .. dekat  je, awak bawa balik ini dulu.. "

" tapi.."

Putri menyerahkan semua barang-barang yang dibeli kepada Zarif. Kemudian, tanpa menunggu persetujuan Zarif, dia bergegas patah balik, menuju ke supermarket, meninggalkan Zarif.  

.

.

.


Hehehe... Putri keluar dari supermarket bersama sekotak kek. Dia sengih, mana boleh dia biarkan Zarif mengetahui yang dia senyap-senyap beli kek hari jadi ini. Semua ini surprise! Malam ini tepat pukul 12 malam, dia ingin menjadi orang pertama untuk mengucapkan selamat hari jadi pada Zarif. 


Im kata Zarif tidak pernah sambut hari jadinya, malah mereka tidak tahu bila hari jadi Zarif, Zarif pun tak pernah mention. Tapi, tempoh hari, Putri senyap-senyap curi tengok IC Zarif dan mengetahui yang esok adalah hari jadi Zarif.

Putri rancang untuk muncul di café membawa kek ini, hadiah dan makanan kegemaran Zarif. Zarif pasti akan terkejut. Kemudian, esoknya dia akan mengajak Zarif keluar piknik bersama umi dan Sefarina. Zarif takkan menolak.. Dia tidak pernah menolak apa yang Putri pinta.

 " Siapa kata aku tak manjakan Zarif. hikhik.." kata Putri senyum sendirian. 

Dia berjalan dengan riang menuju ke café. Dia akan menyorokkan dulu kek dan hadiah ini di dalam café Adora. Kemudian baru balik ke apartment berjumpa Zarif yang mesti tengah susun barang-barang di dapur.

Angan-angan Putri mati. 


Di depannya seorang lelaki menghalang jalannya. Putri berpaling cuba berpatah balik namun di belakangnya jua seorang lelaki sedang menantikannya. Putri buntu, tiada jalan untuk melarikan diri. Lelaki itu menghampiri Putri, memegang tangan Putri dan mengheretnya pergi. 


Kotak kek terlepas jatuh dan dibiarkan di atas jalan.

Adora CafeWhere stories live. Discover now