The General

01

Enam tahun berpacaran bukan lah waktu yang singkat untuk dilalui dari hari ke hari, hingga sampai bertahun-tahun pasti telah melewati sekian ratus atau bahkan ribu ujian yang mendatangi satu pasangan. Kenal sejak Sekolah menengah, hingga akhirnya sama-sama menjadi Selebriti tanah air yang populer lewat seni peran yang menjadikan kedua nya digadang-gadang sebagai pasangan paling romantis tahun ini.

Pernikahan mereka sangat dinanti-nanti oleh public, bahkan penggemar menyiapkan kado dan ucapan selamat yang luar biasa tulus dan megah. Pernikahan itu akan digelar seminggu lagi, undangan sudah tersebar luas pada kerabat, rekan kerja serta keluarga. Infotainment pun selalu menyiarkan pasangan ini di televisi, media massa baik cetak maupun online tidak bosan-bosan nya mengulik pasangan kekasih ini, dan memprediksi bagaimana kelak prosesi pernikahan.

"calon pengantin mah Neng, harus dipingit dulu, jangan kemana-mana. Sabar dulu atuh ketemu nya. Tahu ga pamali?" peringat nenek pada si gadis yang sedang bersiap untuk menemui pujaan hati nya.

Rumah mereka sama sama di Bandung, jadi wajar saja kalau sehari tidak ketemu tentu akan menghasilkan banyak rindu. Dan, tentunya karena jarak dekat, untuk apa menahan diri hanya dengan kata 'pamali'.

Lagian siapa sih yang percaya mitos? Pamali? Ah itu mah jaman dulu.

"Nek, kan nikahan nya juga seminggu lagi. Tenang aja nenek. Lagian kan rumah kita deket banget, Cuma dua blok beda nya. Hehe.. nenek ga perlu kuatir yaa..."

"eh si Neng. Dikasih tau teh ngeyel." Kata si nenek sembari menyingkir dari ruang tengah tempat nya dan sang cucu mengobrol.

Si calon pengantin perempuan terus bicara lewat telpon bersama dengan orang-orang katering dan hotel. H-7 pernikahan ternyata sangat menyita waktu dan tenaga, kalau tidak diurus bisa gagal pernikahan impian yang ia idam-idamkan sejak kecil itu.

Dia akan jadi ratu sehari, dia akan pamer pada semua kawan nya, media, dan tentu nya akun gosip lambe turah akan dibuat menganga dengan pernikahan impian si calon pengantin. Selama ini hubungan nya dan sang kekasih tidak pernah diterpa gosip tak sedap, karena setiap ada masalah ia pasti bisa menyelesaikannya tanpa tercium media. Menikah ditengah popularitas yang sedang di puncak membuat Indonesia mengalami hari patah hati nasional bagi para kaum adam.

Gadis itu menghentikan mobil dengan terburu-buru saat melihat dua mobil minibus terparkir di depan gerbang rumah calon suaminya. Beberapa kali gadis itu mengerutkan dahi dan memfokuskan penglihatan untuk dapat melihat dengan jelas.

"siapa sih? Tukang katering dateng nya kesini gitu?" gumam si gadis dengan perasaan bingung dan bertanya-tanya saat melihat dua mobil minibus berwarna hitam.

Gadis itu terpaksa turun dari mobil dan berjalan 10 meter untuk menghampiri rumah kekasihnya, yang lima belas menit lalu mengabari kalau dia baru saja bangun tidur siang.

.

.

.

Lautan lepas nan biru menjadi pemandangan satu-satunya bagi si pemilik kedua mata onyx yang lembut ini. siapa sangka, dibalik wajahnya yang bak anggota boyband korea, pria ini justru mengenakan pakaian tentara republik indonesia yang terlihat gagah dan berani. Persenjataan lengkap sehabis latihan masih erat menempel pada tubuhnya, beret pun masih terpasang di kepala nya, namun dia terlihat benar-benar hampa, wajahnya yang amat lembut bisa berubah tegas bila dihadapkan pada tugas negara yang diemban nya. Pria itu terlihat, patah hati.

Setahun lalu ia gagal menikah dengan seorang dokter militer, teman kerja nya selama menjadi relawan peperangan di jalur Gaza. Gadis itu memilih fokus bekerja dan keliling dunia dibandingkan hidup menjadi isteri seorang jenderal. Memang pilihan pria yang berprofesi sebagai tentara ini tidak pernah salah. Ia menyukai gadis yang pandai, kompeten, dan tentunya berjiwa patriotis tinggi. Gadis itu sangat membekas di hati sang Jenderal. Setahun lamanya, Jenderal tidak pernah bisa melupakan betapa pedihnya kegagalan sebuah rencana pernikahan, hingga saat ini dia merasa hidupnya sama sekali tidak berarti dan gagal.