Sang Most Wanted

69.3K 2.7K 432
                                    

Vote please, thanks.

Happy reading❤️

∆∆∆

"Menyelesaikan soal matematika tuh kek doi, perlu beribu-ribu cara supaya gue bisa dapetin hati doi."

∆∆∆

Arsen berdiri tepat di depan bendera Sang Saka Merah Putih. Siang hari yang terik membuat pelipisnya penuh dengan keringat yang bercucuran. Ditambah lagi dengan kakinya yang pegal karena sudah dua jam berdiri disana, lengkap sudah penderitaannya. Diseberang sana, Pak Sugeng masih mengawasi Arsen agar ia tidak kabur. Kali ini, Arsen tidak diampuni oleh Pak Sugeng setelah berkali-kali melanggar aturan. Kesalahannya tidak hanya tidak mengikuti upacara bendera, tetapi juga tertangkap bolos di warung soto Bu Kamti dekat sekolahnya sambil merokok.

Murid-murid SMA Bhakti Nusantara yang berlalu lalang sontak melihat Arsen. Mereka yang awalnya ingin pergi ke kantin untuk mengganjal perut mengurungkan niat dan lebih memilih memandang Sang Most Wanted tercinta, Arsen. Arsen memang sangat populer terlebih lagi parasnya yang tampan, tinggi di atas rata-rata, dan tatapan matanya yang tajam mampu menarik perhatian kaum hawa. Belum lagi hidupnya yang kaya raya membuat orang merasa kalau ia sempurna. Tetapi percayalah, ia tidak sesempurna itu.

Beberapa siswi berdiri di samping lapangan. Ada yang sibuk mengambil gambar diam-diam, ada juga yang hanya melihat indahnya ciptaan Tuhan tersebut dari jauh. Cowok itu sangat dingin terhadap orang asing kecuali dengan sahabat dekatnya.

"Arsen ganteng banget sih."

"Ayang Arsen sini aku elapin keringatnya."

"Sungguh indah sekali ciptaanmu Ya Allah."

"Bebeb Arsen jangan tambah ganteng dong, nanti aku tambah tergila-gila."

Begitulah bisikan, lebih tepatnya teriakan dari fans Arsen. Arsen yang terusik mendengar itu lantas memberikan tatapan mautnya yang langsung membuat mereka terdiam.

"Hukuman kamu sudah selesai. Kamu boleh istirahat sekarang. Ingat, jangan ulangi perbuatan kamu lagi! Jika saya melihat kamu berulah lagi, saya akan memberikan hukuman yang lebih dari ini!" ceramah Pak Sugeng sebelum pergi

Arsen berjalan melewati koridor. Masih banyak pasang mata yang melihatnya, tetapi Arsen menghiraukannya. Inilah yang tidak ia sukai menjadi famous. Cowok itu berjalan sambil mengelap keringatnya menggunakan seragam. Tujuannya adalah kantin. Ia ingin cepat-cepat sampai disana untuk menghilangkan hausnya ditambah lagi dengan kakinya yang sudah pegal.

Di pojok kantin, Arsen melihat ketiga sahabatnya sedang bercengkrama. Ia lantas menghampiri mereka. Arsen duduk di salah satu bangku kosong di depan Vano.

"Gue pesenin minum." ucap Vano beranjak dari tempat duduk

Arsen mengangguk sambil mengambil tisu yang ada di meja untuk mengelap keringatnya.

"Kalo lo dihukum, kita juga dihukum. Kita langgar aturan sama-sama tapi cuma lo yang dihukum. Kenapa lo selalu lindungi kita?" tanya Hendra sebal

"Iya. Lo jangan lindungi kita terus. Kita yang berbuat, maka kita yang bertanggung jawab. Bukannya malah lo yang tanggung jawab." tambah Ardan

Arsen menghentikan kegiatannya. Ia menatap mereka dengan mata elangnya. Mereka menelan ludah karena tatapan maut itu.

"Gue udah berkali-kali bilang sama kalian, kalian itu sahabat gue. Bahkan kalian lebih penting daripada keluarga gue sendiri."

LOVE YOU MY ICE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang