Pasar Malam

13.3K 851 70
                                    

Vote please, thanks.

Happy reading❤️

∆∆∆

Menyakitkan sekali rasanya saat melihatmu bersama dengan orang lain.

∆∆∆

Pakaian yang berserakan, tas-tas yang sudah tidak tertata rapi, peralatan make up yang berceceran menggambarkan kondisi kamar Aqilla sekarang. Bahkan koleksi berbagai jenis sepatu bermerknya pun sudah ambrul adul.

Gadis itu berdiri di depan cermin rias, memperhatikan setiap detail bentuk tubuhnya. Netranya mengamati penampilannya mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki saat dirasa ada yang kurang sempurna.

"Perfect." batin Aqilla berdecak senang diiringi senyum yang merekah di bibirnya yang dilapisi liptint berwarna cherry.

Saat ini, Aqilla sedang mengenakan celana ripped jeans bewarna hitam dengan atasan crop top bewarna hitam yang masih dilapisi lagi dengan kemeja bewarna merah dan kancing yang sengaja ia biarkan terbuka. Kali ini Aqilla memilih untuk memakai sepatu boots bewarna hitam yang menambah kesan energik. Tak lupa juga dengan tas selempang bewarna hitam yang tersampir di bahunya.

Setelah puas bercermin, cewek itu membalikkan tubuh rampingnya dan betapa terkejutnya ia dengan apa yang baru saja cewek itu lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah puas bercermin, cewek itu membalikkan tubuh rampingnya dan betapa terkejutnya ia dengan apa yang baru saja cewek itu lihat.

"Astaga! Kenapa kamar gue bisa kayak kapal pecah?! ujar Aqilla kaget.

"Oh iya, kan gue sendiri yang bikin kamar gue berantakan!" rutuk cewek itu sambil menepuk keningnya.

"Gawat! Kalau Mamah tau bisa ditabok nih punggung gue, mana perihnya kayak maling dipukulin satu kampung lagi!" ujar Aqilla yang malah melakukan self talk.

Dengan cepat, cewek itu membereskan barang-barang yang berserakan. Mulai dari melipat berbagai jenis pakaian dan memasukkannya ke dalam wardrobe, menata peralatan make up ke meja rias agar rapi, memasukkan tas-tas ke dalam lemari khusus tas, dan menaruh koleksi sepatunya ke dalam rak sepatu. Tak butuh waktu lama, Aqilla membereskan semuanya karena ia sudah terbiasa membersihkan kamarnya sendiri.

Bagaimana dengan pembantu?

Hanya membersihkan kamar, bukan perkara yang sulit sehingga memerlukan tenaga pembantu. Ia tidak ingin menjadi gadis manja dan lari dari tanggung jawab.

Aqilla duduk di pinggiran kasur, beristirahat sejenak karena lelah. Waktu terus bergerak, detik pun berganti menit. Cewek itu melirik jam tangannya yang menujukkan pukul tujuh lewat lima menit.

Tok.

Tok.

Tok.

Mendengar ketukan pintu kamarnya, Aqilla beranjak dari duduknya untuk membuka pintu. Pintu perlahan terbuka, menampilkan sosok Rissa di balik pintu.

LOVE YOU MY ICE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang