Berburu Cogan

8.2K 503 49
                                    

Vote please, thanks.

Happy reading❤️

∆∆∆

Doain mereka putus dosa gak sih?

∆∆∆

"Terus lo mau gue ngapain Gea?" tanya Aqilla gemas. Ia bingung sendiri dengan kemauan teman sebangkunya itu.

Gea bangkit dari bangkunya. "Disini berisik, keluar yuk! Gue sumpek di kelas mulu, sekalian cari cogan. Kali aja bisa dijadiin pacar."

Aqilla mengangguk, malas berdebat dengan cewek itu daripada membuatnya tambah kesal. Ia tidak mau dijadikan pelampiasan kekesalannya. Bisa-bisa pulang sekolah ia tidak sampai rumah. Lagi pula Aqilla juga bisa cuci mata, lumayan lah untuk membuat dirinya senang. Memikirkan itu membuat jiwa penikmat cogan dalam dirinya menggebu-gebu.

Aqilla beranjak dari bangkunya, memasukkan ponselnya ke dalam saku yang sebelum itu sudah tertancap powerbank. Di jamkos begini, powerbank menjadi kebutuhan pokoknya.

"Mari kita berburu cogan!" ujar Aqilla semangat seraya mengepalkan tangan kanannya ke atas. Aqilla berjalan dengan langkah lebar saking semangatnya hingga Gea harus mengejar Aqilla.

Jika kalian bertanya apakah mereka tidak takut ketahuan guru? Jawabannya tidak. Ada beberapa siswa di kelasnya yang juga keluar dari kelas entah itu pergi ke kantin, nongkrong di kelas lain, ataupun perpustakaan mungkin? Opsi terakhir sepertinya tidak mungkin. Mana ada murid seperti itu. Jika memang ada, kalian hebat!

Rapat guru akan berakhir hingga pulang sekolah. Itu tandanya mereka akan jamkos seharian. Kebahagiaan yang berlipat ganda mereka dapatkan.

Tetapi, murid SMA Bhakti Nusantara tidak diperbolehkan pulang sekolah. SMA Bhakti Nusantara melarang siswanya pulang sekolah sebelum waktunya pulang, meskipun tidak ada kegiatan belajar-mengajar sekalipun. Rasanya sangat tanggung sekali. Entah siapa yang membuat peraturan itu, membuat murid-murid ingin melakukan demo.

Jika tidak ada KBM, maka siswa seharusnya diperbolehkan pulang sekolah. Untuk apa mereka ada disana. Membuang-buang waktu saja. Itulah yang ada di pikiran mereka.

"Ge, gue capek." gumam Aqilla seraya memegang lututnya yang pegal.

"Tadi aja semangat." sindir Gea.

" Tadi sama sekarang mah beda. Kita mau kemana sih? Dari tadi muter-muter gak jelas, gak punya tujuan. Kek orang bego tau gak?" tanya Aqilla kesal, pasalnya mereka sudah berkeliling sekolah mulai dari lapangan upacara, koridor kelas, laboratorium, hingga green house.

"Cari cogan lah! Dari tadi gak nemu. Ada sih cogan, tapi udah punya pacar."

"Dimana-mana semua cogan udah punya pacar kali. Gak ada cogan yang belum punya pacar." imbuh Aqilla sembari membenarkan kuncirnya yang miring.

Aqilla menyesal telah mengikuti ucapan Gea. Bukannya cuci mata, malah rasa pegal yang ia dapat. Tahu begitu mending ia duduk di kelas sembari membaca cerita bergenre teenfiction untuk memuaskan halunya.

"Hooh, contohnya Arsen." ceplos Gea. "Qil, kita ke lapangan in door kuy! Kali aja disana banyak cogan yang masih single."

Belum sempat menjawab, pergelangan tangan Aqilla sudah diseret secara paksa layaknya anak gadis yang ketahuan keluar rumah malam-malam tanpa berpamitan oleh ibunya.

Sesampainya mereka disana, Aqilla dan Gea duduk di kursi penonton yang berada di pinggir lapangan. Benar dugaan Gea, banyak cogan disana. Ada yang bergerombol entah membicarakan apa, makan-makan, ada juga yang berduaan dengan perempuan. Pasti itu pacar mereka masing-masing. Tidak mungkin kan kalau hanya sekadar teman?

LOVE YOU MY ICE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang