Masalah

6K 376 53
                                    

Vote please, thanks.

Happy reading❤️

∆∆∆

Jika pasanganmu meninggalkanmu demi orang lain, relakanlah! Karena penghianat lebih cocok dengan penggoda Jadi, biarkanlah mereka hancur bersama.

∆∆∆

"Ternyata Arsen nolak perjodohan itu gara-gara pelakor yang namanya Aqilla Clarissa Sifabella? Gue gak habis pikir. Ternyata Aqilla diam-diam menghanyutkan." ujar Nia dengan suara lantang sembari melirik Aqilla yang ada di depannya dengan sinis. Wajahnya kentara sekali kalau ia tak menyukai Aqilla.

Deg. Jantung Aqilla berpacu dengan cepat. Ia terlihat masalah besar sekarang.

Aqilla menoleh saat merasa ada orang yang mendekat. Ternyata orang itu tak lain Luna, sedangkan Nia berada satu langkah di belakang Luna.

"Jadi yang namanya Aqilla itu lo?" Tidak ada bentakan dari nada bicara Luna. Cewek itu berbicara dengan tenang.

Beberapa murid SMA Bhakti Nusantara, khususnya untuk para siswa bergerumul membentuk lingkaran dengan Aqilla, Luna, dan Nia yang berada di tengah-tengah, ingin melihat apa yang sedang terjadi. Semuanya memandang Aqilla dengan tatapan tak suka. Bisikan-bisikan dari mereka pun terdengar di telinga Aqilla.

"Genjen banget sih tuh orang!"

"Oh ini yang namanya Aqilla?! Masih cantikan juga Luna daripada si pelakor."

"Cowoknya Luna aja diembat, jangan sampe cowok gue diembat juga."

"Dasar cewek gak tahu malu."

Aqilla hanya bisa menundukkan kepalanya mendengar ejekan dari mereka. Ingin membela dirinya sendiri pun tak bisa. Posisinya serba salah saat ini.

Aqilla tak pernah berniat merebut Arsen dari Luna. Ia hanya menunggu Arsen dan Luna putus dengan sendirinya, tanpa campur tangan darinya.

Apakah salah jika ia menunggu?

Apakah hal seperti itu disebut pelakor?

Cewek itu mendongak, memandang cewek itu saat Luna kembali berbicara.

Luna bertepuk tangan dengan pelan. "Selamat! Lo udah buat hubungan gue sama Arsen berakhir. Lo hancurin hubungan gue sama Arsen. Lo berhasil bikin Arsen berpaling dari gue. Semoga kalian bahagia. Gue harap lo gak ngerasain apa yang gue rasain."

"Oh iya, gue pernah nemu quotes menarik. Jika pasanganmu meninggalkanmu demi orang lain, relakanlah! Karena penghianat lebih cocok dengan PENGGODA. Jadi, biarkanlah mereka hancur bersama." lanjutnya dengan menekan kata penggoda yang ia tujukan kepada Aqilla.

"Gue cuma ngingetin lo, gue gak ada niat buat nyindir lo. Tapi kalo kesindir sih bagus, itu artinya lo masih bisa sadar diri." ucapnya berbisik saat akan melewati Aqilla. Setelah itu, Luna melangkah masuk ke dalam ruang kelas. Nia menyenggol bahu Aqilla dengan keras lalu mengikuti langkah Luna.

Bukannya Aqilla tak tahu diri. Tapi ia memang merasa tak bersalah. Ia tak merasa dirinya adalah penggoda. Ia tak merasa tersindir sedikit pun dengan ucapan yang Luna lontarkan kepadanya tadi.

Bukankah Arsen tidak menyukai Luna sejak dulu? Tetapi kenapa ia yang harus disalahkan disini?

Benar kata orang, dunia ini benar-benar tak adil. Orang yang tak bersalah pun terlihat bersalah dimata orang, sedangkan orang yang bersamah malah terlihat sebagai korbannya.

LOVE YOU MY ICE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang