Gugup

6.9K 416 29
                                    

Vote please, thanks.

Happy reading❤️

∆∆∆

Rasa suka datang dengan sendirinya. Kepada siapapun itu, kita tidak bisa mengaturnya. Entah itu kepada orang yang baru saja kita temui, kepada sahabat sendiri, kepada orang yang berbeda agama, kepada adik kelas, ataupun kepada pacar orang.

∆∆∆

"Gea."

"Kenapa, Qil?"

"Ada yang mau gue tunjukkin. Lo liat tuh!"

"Uwaw, ada cogan." gumam cewek itu tak sadar. Matanya memandang takjub cowok yang berdiri tak jauh dari hadapannya itu. Cowok itu tengah mengenakan kaos hitam dengan jelana jeans hitam dan sepatu vans old skool hitam putih serta tas hitam yang tersampir di bahu kanannya. Simple memang, tetapi sangat menawan dipandang.

"Cowok asal Solo kok ganteng-ganteng ya dimata gue? Apalagi kalo pake kaos item, wuih damage-nya gak main-main

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cowok asal Solo kok ganteng-ganteng ya dimata gue? Apalagi kalo pake kaos item, wuih damage-nya gak main-main." ujarnya pada dirinya sendiri. "Bener gak, Qil?" tanyanya meminta pendapat pada Aqilla, si pecinta para cogan.

"Namanya cowok ya gantenglah, masa cowok cantik? Nanti dikira cowok jadi-jadian lagi. Begitupun dengan cewek, semua cewek juga cantik kok. Gak ada yang jelek."

Gea mengangguk. Benar yang dikatakan cewek itu, semua lelaki memang tampan dan semua perempuan memang cantik.

Jika kalian diejek orang lain, jangan hiraukan mereka! Jangan sampai kita down hanya karena omongan tersebut dan jangan mudah insecure! Kalian semua cantik dan tampan, tidak ada manusia yang jelek.

Gea kembali memandang cogan di depan matanya. Sayang sekali untuk dilewatkan. Tadi sudah bertemu cogan saat di kampus, sekarang pun bertemu cogan di depan warung cendol. Mimpi apa ia semalam, bisa bertemu para cogan secara langsung.

Aqilla dan Gea sangat excited saat bertemu cowok tampan. Di sekolah mereka, sangat jarang ada siswa berwajah ganteng layaknya cowok luar negeri. Apalagi di kelas mereka yang berwajah biasa-biasa saja. Bukannya mengejek, mereka tetap tampan tetapi lebih tampan cowok di depan mereka.

"Foto, Qil." suruh Gea sembari menyenggol lengan Aqilla.

Aqilla mendelik. "Kenapa gak pake hp lo aja, Ge? Tadi kan udah pake hp gue, sekarang pake hp lo. Biar adil."

"Lo tau sendiri lah, Qil. Hp gue kan kentank, se-kentank otak yang make. Kameranya gak bagus, gak bisa fokus ke objek. Terus kadang-kadang nge-blur. Lagian memori hp lo juga gede. Gak kayak memori hp gue yang kecil, sekecil otak gue ini." ucap Gea merendah.

Ada gitu ya, orang yang malah mengatakan keburukannya sendiri di depan orang lain? Sepertinya hanya Gea saja yang melakukan itu di muka bumi ini.

"Beli hp baru."

LOVE YOU MY ICE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang