Manusia Es

24.6K 1.5K 97
                                    

Vote please, thanks.

Happy reading❤️

∆∆∆

Kadang kita perlu tindakan, bukan cuma omongan. Dan itu yang susah dilakuin.

∆∆∆

Vano duduk di bangku paling pojok milik Arsen. Ia bersandar ke tembok dengan menyilangkan kaki kanan di atas kaki kirinya. Cowok itu menscroll akun instagram milikinya, membuka satu-persatu DM dari fansnya tanpa ada niat membalas. Vano memang memiliki paras yang tak kalah tampan dari Arsen sehingga bukan hal aneh lagi jika ia disanjung banyak perempuan.

Di depan Vano, Hendra sedang bermain game. Bukan game Mobile Legend ataupun PUBG yang marak dimainkan oleh para lelaki, melainkan game masak-masak. Pernah, suatu hari Vano bertanya kepada Hendra alasan ia menyukai permainan yang berbau masak-masak. Hendra menjawab dengan santainya, "Biar kalo gue udah nikah nanti, gue bisa masakin makanan-makanan enak buat istri gue tercintahh."

Di samping Hendra, ada Ardan yang sedang membuka aplikasi Tik Tok. Ia sangat bersemangat jika membuka aplikasi tersebut. Matanya berbinar saat melihat para cecan. Hitung-hitung cuci mata katanya.

"Anjir, cakep banget nih cewek!"

"Wadaw. Geulis kali kau, Neng!"

"Masyaallah ciptaanmu Ya Allah!"

"Aku ora kuat delok rai ayu mu, Mbak!"

Begitulah kalimat yang Ardan lontarkan sedari tadi.

Mereka bertiga sibuk dengan dunia mereka masing-masing hingga tiba- tiba ada seorang cowok masuk ke kelas dengan penampilan urakannya. Siapa lagi kalau bukan si manusia es, Arsen Agam Mallory.

Vano beranjak dari bangku milik Arsen yang ia tempati tadi dan duduk di bangku sebelah Arsen. Arsen duduk di bangku yang ditempati Vano dengan menampilkan wajah datarnya.

"Eh Aak Arsen udah selesai dari toilet ya? Udah disentor?" tanya Ardan yang masih setia dengan ponselnya.

Mendengar itu, Hendra men-pause permainnanya untuk menjentikkan jarinya di jidat Ardan.

Pletak.

"Aduh. Sakit woy!" protes Ardan kesal.

"Cuma gitu sakit? Lo laki apa perempuan?" ejek Hendra saat melihat Ardan yang mengelus-elus dahinya.

"Lo pikir gue Mas Fatah apa? Cewek yang menjelma menjadi cowok jadi-jadian." tanya Ardan sengit.

"Siapa tahu lo mau ganti kelamin." ujar Vano enteng.

"Buli terus. Sungguh apah yang khalian lakukan ke akoh itu jahattt." balas Ardan mendramatisir.

"Jijik woy." ucap Hendra bergidik ngeri.

Arsen tidak menghiraukan perdebatan mereka. Ia malah mengeluarkan earphone berwarna putih dari tasnya lalu menyumpal telinganya dengan earphone tersebut. Kepalanya ia letakkan di atas meja dengan lengannya sebagai bantal. Tak lupa dengan jaket bomber hitamnya ia gunakan untuk menutupi semua bagian kepalanya. Lagu berjudul Memories yang dinyanyikan oleh Maroon 5 mengalun di gendang telinganya. Perlahan, ia menutup mata hitamnya dan tertidur pulas.

"Et buset dah, si Arsen bobok mulu." celutuk Ardan saat ia melihat Arsen yang tertidur pulas.

"Masih mendingan si Arsen molor pas istirahat. Lah lo, molor pas pelajaran. Mana ngeces pula."

∆∆∆

Aqilla menyeruput es teh miliknya. Suasana di kantin sangat ramai dan antreannya yang panjang menyebabkan keringat bercucuran di pelipisnya ditambah lagi dengan rambutnya yang berantakan sehingga terlihat seperti gembel.

LOVE YOU MY ICE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang