Gea yang Malang

8.7K 521 45
                                    

Vote please, thanks.

Happy reading❤️

∆∆∆

Cewek sabar disayang para cogan.

∆∆∆

Gerakan tangan Gea dalam menulis terhenti seketika setelah Al mengatakan hal tersebut. Gea melemparkan satu-satunya pena yang ia punya hasil curiannya sembarangan. Amarahnya berada di ujung tanduk. Tangan kanannya mengepal, kemudian memukul meja.

"BANGKE!" umpat Gea tak peduli dengan seluruh penghuni kelas yang beralih menatapnya.

Disebelahnya, Aqilla malah terkikik geli melihat kemarahan Gea. Bisa dibilang Aqilla adalah teman laknat karena bahagia saat Gea sedang kesal. Melihat Gea mencak-mencak seperti itu rasanya menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri.

Aqilla tidak marah setelah mendengarkan pengumuman mengejutkan itu. Cewek itu sudah terbiasa menulis dalam jumlah yang banyak. Bahkan, ia yakin seratus persen jika PR nya mempunyai jawaban paling banyak diantara teman-temannya yang lain.

"KALO NGASIH TAHU TUH JANGAN MENDADAK DONG AL!" ujar Gea yang malah menyalahkan Al. Hal itu juga diikuti protesan dari murid-murid yang lain. Mereka tak terima usaha mereka berakhir sia-sia.

"Kok malah marah-marah sama gue? Kalo mau nyalahin, salahin gurunya. Gue juga baru aja dikasih tahu. Nih kalo gak percaya!" balas Al seraya menyondorkan ponselnya, membuktikan kalau ia tidak bersalah.

Gea mengambil ponsel Al. Cewek itu membaca pesan dari Bu Sri, selaku guru lintas minat ekonomi mereka.

Bu Sri
Assalamualaikum. Semoga hari ini dalam keadaan sehat semuanya dan Allah Swt. selalu melindungi kita semuanya. Anak-anakku, karena saya ada rapat mendadak maka hari ini pada jam pertama sampai jam ketiga saya tidak masuk ke kelas. Jadi untuk mengisi kekosongan kelas, silakan kerjakan buku paket ekonomi halaman 199 - 208 di buku tulis. Tetap jaga ketenangan dan kondisi kelas ya? Terimakasih 🙏🏻😊👍💪

Al
Waalaikumsalam.
Baik Bu, terimakasih🙏🏻

Gea melemparkan ponsel tersebut. Al dengan sigap menangkapnya.

"Untung masih sempet." gumam Al sambil mengelus-eluskan ponsel satu-satunya. Jika terlambat sedikit saja, bisa dipastikan layarnya tidak berbentuk.

"Ditumpuk gak Al?" tanya Aqilla tiba-tiba.

"Bentar, gue tanyain dulu." balas Al sambil mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Tugasnya gak ditumpuk, tapi Bu Sri bakal ngecek tugasnya satu-satu minggu depan." ucapnya lantang beberapa menit kemudian dan kembali duduk ke tempat duduknya.

Murid-murid XI MIPA 1 yang tadinya kesal dan marah seketika bersorak senang layaknya mendapat tiket konser gratis. Selama di SMA, mereka jarang mendapat jamkos. Kurang lebih hanya dua bulan sekali ada jamkos di kelas tersebut. Mereka sangat merindukan masa-masa itu. Sungguh surga bagi kaum pelajar.

Gea menduduki bangkunya. "Ada ya guru kayak gitu? Ngasih PR gak tanggung-tanggung, janjinya ulangan harian hari ini, terus kalo ngajar juga gak bikin gue paham. Tapi malah rapat, mana ngasih tugas banyak pula. Situ pikir saya robot?!" ujar Gea masih kesal, mengeluarkan semua unek-uneknya yang terpendam selama kurang lebih tujuh bulan diajar beliau.

"Sabar, Ge. Cewek sabar disayang para cogan." ujar Aqilla asal, entah dari mana ia bisa berpikiran seperti itu. Tangan kanannya menepuk-nepuk pundak Gea agar cewek itu segera tenang.

LOVE YOU MY ICE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang