Vote please, thanks.
Happy reading❤️
∆∆∆
Memang benar kata orang, bahagia itu gak perlu mahal-mahal kayak dibelikan rumah mewah, kalung emas, mobil sport, dll. Doi nge-chat aja udah cukup, bahkan sangat sangat lebih dari cukup. Bener gak?
∆∆∆
Aqilla duduk di sofa, bersebelahan dengan Gea yang sedang melihat Tik-Tok di ponselnya. Cewek itu sedang memakan wafer roll rasa stroberi, mengunyahnya dengan perlahan tetapi matanya Masih tertuju pada layar ponselnya. Aqilla mendekatkan tubuhnya ke wajah Gea, mengintip apa yang sedang cewek itu lihat. Ia penasaran dengan apa yang dilihat Gea sampai-sampai enggan melepaskan pandangannya sedetik pun. Ternyata, Gea sedang melihat cowok berwajah tampan yang sepertinya berasal dari luar negeri yang sedang berjoget.
"Waduh, meleleh aku Mas!" gumam Gea, masih tak sadar dengan kedatangan Aqilla. Cewek itu kembali menggulir layar ponselnya, mencari tayangan yang lain.
"Aduh, aduh, aduh! Mukanya biasa aja dong, kan jadi pengen gue peluk. Terus gue kekepin biar gak kemana-mana!"
"I see roti, but not roti tawar. OMG, mata gue udah gak suci lagi Ya Allah! Astagfirullahalazim, zina mata ini!" ucapnya masih tak mengalihkan pandangannya. Gea mah gitu, sudah tahu tidak baik tetapi masih dilihat.
"Waw, damage-nya parah! Gila! Gila! Gila! Gak bisa dikasih kendor ini mah!"
"Tanggung jawab kamu! Hamil online aku, Mas!"
Aqilla menjauhkan wajahnya dari Gea, setelah cukup lama melihat Tik-Tok itu. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Gea seperti itu. Dari semua cowok yang Aqilla lihat tadi, tidak ada yang memasuki kriteria cogan menurutnya. Maklum, selera Gea dan Aqilla kadang sedikit berbeda. Aqilla menyukai cogan dengan yang tidak berbeda jauh darinya. Sedangkan Gea menyukai cogan yang perbedaan umur diantara mereka bisa terbilang jauh. Aqilla selalu menyebut selera Gea bapak-bapak. Tetapi menurut Gea itu bukan bapak-bapak, melainkan hot daddy.
"Cogan mulu yang lo pikirin, Ge." batin Aqilla tak sadar diri. Sepertinya setelah ini Aqilla harus bercermin terlebih dahulu, supaya ia bisa instropeksi diri.
Aqilla lantas membuka pouch bewarna merha muda yang ada di atas meja, memasukkan kembali facial wash dan mengeluarkan night cream.
Aqilla baru selesai cuci muka. Ia membuka penutupnya, mengambil sedikit cream tersebut ke wajahnya. Skincare adalah sesuatu yang wajib ia lakukan. Walaupun malas sekalipun, ia harus tetap melakukannya. Rissa selalu mengajarkannya seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU MY ICE [END]
Teen Fiction[SEBELUM BACA, SILAKAN FOLLOW] Arsenio Agam Mallory atau kerap disapa Arsen. Si kutub dengan berjuta pesonanya yang mampu memikat kaum hawa. Rahang yang tegas, tinggi diatas rata-rata, dan paras yang tampan menjadikan ia dikagumi banyak perempuan. A...