Friendzone

14.8K 1K 69
                                    

Vote please, thanks.

Happy reading❤️

∆∆∆

There will be a broken heart cause being stuck in friendzone really hurts.

∆∆∆

"Mau lo tuh apa sih." ucap Arsen jengah karena Aqilla lagi-lagi menghadangnya.

"Kan tadi gue udah bilang, mau ngasih ini sama lo. Gue gak mau utang budi sama lo. Tinggal diterima aja apa susahnya?" balas Aqilla sabar sambil menjulurkan tangannya memberikan kotak makan tersebut kepada Arsen.

Brak.

Arsen melempar kotak makan tersebut sehingga menyebabkan isinya berceceran. Hal itu menarik perhatian murid SMA Bhakti Nusantara yang berlalu lalang. Meskipun bel masuk akan berbunyi, tetapi masih banyak orang yang belum masuk ke kelas karena kebiasaan mereka yang datang saat bel masuk hampir berbunyi. Ck, murid mbois.

Aqilla menatap nasi goreng buatannya yang berceceran di lantai. Pandangannya sangat sulit diartikan. Sia-sia ia bangun pagi-pagi untuk menyiapkan itu. Percuma ia memasak beberapa kali percobaan sampai hasil masakannya sempurna jika malah dibuang.

Aqilla maju satu langkah mendekati Arsen yang sedang memandangnya. Ia mendongak menatap Arsen karena postur tubuh yang lebih tinggi darinya.

"Kenapa lo lempar?" tanya Aqilla tenang tetapi tersirat amarah.

"Gue udah nolak, tapi lo maksa terus. Jangan salahin gue kalo gue lempar!" balas Arsen tak bersalah.

"Lo tahu gak, gue bangunin nyokap jam empat pagi cuma buat belajar masak? Lo tahu gak, tangan gue sampai berdarah karena ke iris pisau? Lo tahu gak, gue masak nasi goreng berkali-kali sampai rasanya enak? Lo tahu gak, gue dari jam enam lewat sepuluh berdiri disini nungguin lo dateng? Lo gak tahu itu. Lo gak akan tahu kalau gue gak kasih tahu. Setidaknya hargai usaha orang lain dengan menerima pemberiannya." ujar Aqilla dengan menekankan satu per satu kata yang keluar sebelum pergi dari sana.

Arsen menatap punggung Aqilla yang menjauh lalu mengecil dan menghilang.

Apakah ia harus minta maaf?

Tetapi itu bukan salahnya.

Aqilla yang terus-menerus memaksanya.

Aqilla yang membuatnya merasa bersalah.

Aqilla yang membuat image nya menjadi jelek oh bukan-bukan, menjadi semakin buruk di mata orang lain.

Ini salah Aqilla. Ya, ini semua salah Aqilla. Bukan dirinya. Dirinya hanyalah korban.

Sekeras apapun Arsen mengelak, tetapi rasa bersalah malah semakin menghantuinya. Logikanya mengatakan tidak sedangkan batinnya mengatakan ya.

Demi Dewa Neptunus dalam dunia SpongeBob, apa yang harus ia lakukan sekarang?

"Arggghh." racau Arsen sambil mengusap kasar wajahnya.

∆∆∆

Aqilla duduk di bangku kelas hanya ditemani dengan Gea karena semua teman sekelasnya memanfaatkan waktu istirahat untuk pergi ke kantin, sekadar mengganjal perut.

LOVE YOU MY ICE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang