Vote please, thanks.
Happy reading❤️
∆∆∆
Bukannya gak bisa masak, tapi belum pandai masak aja.
∆∆∆
Tring tring tring.
Bunyi alarm menggema di kamar bernuansa merah jambu milik Aqilla. Aqilla mematikan alarm bergambar Hello Kitty di atas nakas. Cewek itu menggeliat di atas kasur dengan kedua lengan ia renggangkan ke udara. Matanya menyipit berusaha menangkap cahaya yang masuk. Ia mengedarkan pandangannya ke arah jam dinding bewarna pink yang menunjukkan pukul enam lewat dua menit.
Hari Sabtu yang cerah tidak membuat Aqilla bermanja-manja di atas tempat tidur empuknya. Ia menyibak selimutnya dan beranjak dari tempat tidur sambil menguap. Gadis itu menatap dirinya di cermin rias. Sungguh menjijikan sekali dirinya saat ini, dengan rambut kusut mirip genderuwo, bau kecut khas orang tidur, dan mata yang masih memerah karena semalam ia maraton menonton drakor tentang para tokoh yang berada di dunia webtoon. Aqilla berjalan menuju kamar mandi setelah dirinya tak tahan melihat wajah burik-nya.
Tiga puluh menit kemudian, Aqilla selesai dengan aktivitas berendamnya. Ia mencepol rambutnya asal sambil berjalan menuruni anak tangga untuk pergi ke dapur. Terlihat, seorang wanita berkepala empat yang mengenakan celemek di pinggangnya tengah sibuk memasak.
"Pagi, Mah." sapa Aqilla sambil duduk di kursi yang tersedia di dapur.
"Pagi, Sayang! Udah bangun kamu, Nak!" balas Rissa sambil tersenyum ke arah Aqilla.
"Udah, Mah. Mamah masak apa? Biar Aqilla bantu." tawar Aqilla.
"Mamah masak nasi goreng sosis. Kamu serius mau bantu Mamah masak? Emang kamu bisa masak?" ledek Rissa sambil mematikan kompor dan menuangkan nasi goreng tersebut ke piring.
"Ih Mamah jangan gitu. Bukannya gak bisa masak, tapi belum pandai masak aja." protes Aqilla tak terima.
Rissa melepaskan celemeknya dan melipatnya di atas meja. Wanita itu membawa dua buah piring dan menaruhnya di atas meja makan, sedangkan Aqilla membawa dua buah cangkir teh hangat.
"Pandai masak dari mana? Masak air aja kamu gak bisa bedain mana yang udah mendidih, mana yang belum."
"Mamah!" rajuk Aqilla.
Rissa terkekeh geli saat melihat anak semata wayangnya cemberut dengan bibir mengerucut.
Rissa menarik kursi dan duduk berhadapan dengan Aqilla yang masih kesal kepadanya.
"Udah dong, jangan gitu terus. Gak capek apa bibirnya kamu monyong-monyongin gitu."
Mendengar itu, Aqilla jadi tambah cemberut. Ia memakan nasi gorengnya dengan kesal.
"Oh ya, nanti sore Mamah mau ke rumah Tante Vina, kamu mau ikut?"
Aqilla menelan kunyahannya sebelum menjawab.
"Daripada gue di rumah sendirian, lebih baik ikut Mamah aja deh." batinnya

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU MY ICE [END]
Teen Fiction[SEBELUM BACA, SILAKAN FOLLOW] Arsenio Agam Mallory atau kerap disapa Arsen. Si kutub dengan berjuta pesonanya yang mampu memikat kaum hawa. Rahang yang tegas, tinggi diatas rata-rata, dan paras yang tampan menjadikan ia dikagumi banyak perempuan. A...