Terjebak Lagi

6.1K 378 21
                                    

Vote please, thanks.

Happy reading❤️

∆∆∆

Tidak bisahkah persahabatan antara laki-laki dan perempuan terjadi tanpa melibatkan rasa sedikit pun?

∆∆∆

"Gue tau lo masih suka sama Aqilla. Tapi, kasih gue kesempatan Vano. Gue bakal buat lo suka sama gue dan lo bakal berhenti suka sama Aqilla. Gue bakal buat lo move on dari Aqilla. Kasih gue satu kali kesempatan aja, Vano. Gue mohon sama lo." ucap cewek itu bersikeras. Ia tak mau menyerah dengan begitu mudah.Cinta juga butuh perjuangan bukan?

Vano merasa sangat bersalah kepada Farah. Ia tidak bisa menerima perasaan cewek itu. Ia takut jika ia menerimanya, malah membuat Farah lebih terluka. Vano tak mau jika itu terjadi.

Vano merupakan tipikal cowok setia. Ia sulit jatuh cinta. Tetapi jika ia sudah jatuh cinta, sangat sulit baginya untuk pindah ke lain hati. Sampai sekarang pun, ia masih menyukai Aqilla sama besarnya seperti dahulu walaupun Aqilla tak membalas perasaannya sama sekali. Itu tak masalah bagi Vano. Melihat Aqilla bahagia saja sudah lebih dari sekadar cukup, walaupun bukan ia sumber kebahagiaannya. Kadang, cinta sebego itu. Sudah disakiti berkali-kali tak membuatnya kapok.

Saat cowok itu akan membuka mulutnya, ia kembali menutupnya lagi saat melihat pancaran mata berbinar dari cewek itu. Ia tak tega melihat Farah terluka saat ia menolak cewek itu.

Apakah ia harus menerimanya? Apakah mereka akan bahagia jika mereka bersama?

Demi Dewa Zeus sang penguasa langit, Vano sangat kesulitan kali ini. Perkara ini lebih sulit daripada menghapal seluruh materi ketenagakerjaan dalam pelajaran ekonomi, ataupun menghitung soal trigonometri dalam pelajaran matematika yang sulitnya bukan main.

Sebenarnya, Farah dan Vano juga sama dekatnya antara Aqilla dan dirinya. Belakangan ini, mereka lebih dekat setelah Vano memutuskan untuk mundur dari Aqilla. Mereka lebih banyak bercerita tentang banyak hal. Farah sangat nyaman untuk dijadikan tempat berkeluh kesahnya.

Tetapi, kenapa ia harus terjebak friendzone lagi?

Tidak bisahkah persahabatan antara laki-laki dan perempuan terjadi tanpa melibatkan rasa sedikit pun? Kenapa rasanya sulit sekali?

Melihat Farah yang terluka, membuat hati Vano sakit. Farah seperti itu gara-gara dia sendiri.

Apakah ia harus menerima Farah walaupun ia sama sekali tidak punya perasaan terhadap cewek itu? Sepertinya ia harus mengesampingkan egonya terlebih dahulu. Ia juga harus memikirkan orang lain. Ia tak mau orang lain terluka lagi.

Cowok itu menghela napas sebelum berbicara, tak lupa dengan senyum tipis di bibir manisnya. "Gue kasih lo satu kesempatan."

Senyum mengembang terbit di bibir cewek itu. "Makasih Vano. Gue bakal berusaha sekuat gue."

Farah merasa sangat bahagia hari ini. Mendapatkan Vano adalah impiannya sejak dulu dan akhirnya tercapai juga hari ini. Baginya, dunia terasa sangat menyenangkan hari ini. Sudah lama ia menantikannya.

Farah tak akan menyiakan kesempatan yang Vano berikan. Ia akan membuat Vano takluk dan menyukai Farah sepenuhnya. Membayangkannya saja sudah membuat gadis dengan rambut dikepang itu senang bukan main, apalagi sampai hal itu bisa menjadi kenyataan. Semoga saja kisah cintanya akan berakhir happy ending.

∆∆∆

Hanya ada suara sendok dan garpu yang berdentingan di ruang makan. Semua orang yang ada disana membisu, menikmati nasi goreng dengan telur ceplok yang tersaji di atas meja makan.

LOVE YOU MY ICE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang