Capt-6 Mission erfüllt

2.4K 140 1
                                    

Malam harinya Lardo dan teman2nya sedang berkumpul untuk bersiap siap menjalankan misi,misi hari ini cukup berat karena penjagaanya ketat,yang penting kita harus fokus dan selalu jaga-jaga.

"Oke kita akan jalanin misi sekarang,apa kalian udah siap."Tanya Lardo sungguh sungguh.

"Siyap."Jawab mereka serempak.

"Anak2 Adler udah gue suruh buat serang anak2 der Falke."Ujar Lardo.

"Berarti kita sekarang harus cepet2 kesana."Ujar Bram.

"Cabut,kita kesana sekarang."Ujar Lardo lalu mereka semua bergegas meninggalkan apartement Lardo.

Dalam misi ini mereka harus berhasil,bukan soal uang yang mereka khawatirkan,ini sudah menyangkut tentang harga diri geng Adler,jika mereka gagal berarti geng der Falke berhasil mengalahkanya.

Mereka kini sudah sampai di mansion pradipa,anak2 Adler sudah mulai menyerang anak2 der Falke,kini saatnya mereka beraksi.

"Semuanya ikut gue."Ujar Lardo,mereka mengikuti Lardo dari belakang,Lardo membawa mereka ke samping mansion pradipa,disana sudah terdapat tangga untuk naik ke atap mansion Pradipa.

"Ini tinggi banget do."Ujar Radit yang melihat ketinggian mansion Pradipa.

"Jangan banyak bacot,sekarang kita naik."Ujar Lardo.

Dengan sangat2 terpaksa mereka naik keatas mansion pradipa,bayangkan tingginya bahkan berpuluh puluh kali lipat dari tinggi badan mereka.

15 menit mereka telah sampai diatap mansion rumah pradipa,untung saja di samping mansion tidak ada yang jaga,jadi mereka bisa leluasa naik tanpa halangan.

"Langkah selanjutnya apa do."Tanya Ardian sambil menetralkan nafasnya.

"Lihat pintu itu,pintu itu bakal ngebawa kita langsung ke depan kamar pradipa."Jawab Lardo,dia menunjuk pintu yang ada di atap mansion Pradipa,pintu yang menghubungkan atap mansion dengan kamar pradipa.

Mereka menatap arah tunjuk Lardo lalu mengangguk paham,mereka bergegas masuk ke pintu itu,singkat cerita karena tidak mau berbelit belit,mereka sekarang tengah bersembunyi di balik tembok,penjagaan didepan kamar Pradipa cukup ketat.

"Dit,yan,Bram laksanain tugas kalian."Titah Lardo.

Mereka melaksanakan tugas mereka masing-masing,Radit melemparkan pisau kearah penjaga yang menjaga kamar Pradipa dan Blesss tepat sasaran,pisau itu menancap sesuai dengan sasaran yaitu didada.

Ardian mulai mengarahkan pistol nya ke arah penjaga yang menjaga didepan pintu kamar entah milik siapa,dan tentu saja tepat sasaran 3 penjaga itu lumpuh seketika.

Sekarang Bram,dia sedang mengendap endap untuk membius penjaga2 itu,kemampuan Bram mengendap endap jangan ditanya lagi,dia sudah proo.Cocok berprofesi sebagai maling!

9 penjaga itu seketika lumpuh,kini saatnya Keana dan Lardo beraksi,mereka masuk ke dalam kamar yang berisikan brangkas,sedangkan Radit,Ardian dan Bram mereka menjaga diluar takut ada penjaga yang masuk.

Lardo mengeluarkan tas yang sedari tadi dia gendong,tas itu untuk memasukan semua uang hasil korupsi keluarga Pradipa,Lardo termasuk anak jenius dia bisa mengotak atik agar brangkar cepat terbuka.

Keana membantu memasukan uang tersebut setelah Lardo berhasil membuka brangkar tersebut,1 tas penuh dengan uang dan juga cek,setelah mereka selesai dengan urusan mereka,mereka lalu keluar ini saatnya permainan yang sebenarnya dimulai.

"Gimana udah semua."Tanya Ardian yang melihat Lardo dan Keana keluar.

"Do kita harus kebawah sekarang,anak2 kita berhasil ngelumpuhin anak2 der Falke dan sekarang Pradipa sama istrinya mau kabur."Ujar Radit yang mendapat kabar dari anak buahnya.

GEHEIMNIS[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang