Capt-47 Aussage Zay

1.3K 71 0
                                    

Gablino,Timothy dan Gamma sekarang sedang berada dirumah milik Zay,padahal pemiliknya sedang pergi,kata Zay dia ingin pergi ke Seminyak karena ada urusan dan teman-temanya boleh tinggal dirumahnya.

"Kira-kira Zay ngapain yah ke Seminyak."Ucap Gamma yang sedang memakan snack sembari menonton televisi.

"Ngga tau gue."

"Kalian ngerasa ada yang mencurigakan dari sifat Zay akhir-akhir ini ngga?."Tanya Timothy.

Gamma dan Gablino mengernyit,mereka menatap Timothy dengan tatapan.Maksudnya?.

"Ya dia akhir-akhir ini selalu dirumah terus,dia jarang keluar rumah,sejak kejadian 1 tahun lalu."

Gamma dan Gablino memikirkan perkataan Timothy,memang akhir-akhir ini Zay sering melamun dan dia lebih kalem.

Pikiran Gablino melayang pada malam dimana Keana tertembak,Zay yang mengecek nadi milik Keana,Zay bilang nadi Keana sudah tidak ada,tapi itu perkataan Zay,Gablino bahkan tidak tahu itu benar atau salah.

Gablino harus menyelidiki ini semua,karena selain mereka ber-lima,tidak ada lagi yang tahu tentang rahasia itu dan disisi lain Zay juga sangat membenci Keana.

"Gab lo kenapa bengong?."Tanya Timothy."Lo tau sesuatu?."Tanyanya lagi.

Gablino tersadar lalu dia langsung menggelang."Gue ngga tau apa-apa."

Timothy mengangguk."Gab lo ambilin cargeran dong dilaci samping tempat tidur Zay."Ucap Timothy,ponselnya kehabisan baterai dan kata Zay cargeranya ada dilaci samping tempat tidurnya.

Gablino mengangguk,dia membuka laci tersebut,karena posisi Gablino yang paling dekat dengan laci tersebut.

Gablino terkejut saat membuka laci tersebut,tidak ada cargeran tetapi banyak sekali kartu yang tergeletak dan juga ada gelang,tunggu...gelang ini sama persis seperti gelang yang biasanya dipakai oleh Keana.

"Woy bukan laci pertama,tapi laci kedua."Teriak Timothy.

Gablino membuka laci kedua,dia mengambil cargeran tersebut lalu melemparkanya kearah Timothy.

"Thanks broo."

Gablino hanya tersenyum samar,dia masih bingung kenapa ada banyak kartu dan gelang Keana disitu,apa Zay yang selama ini menerornya?tapi buat apa dia meneror Gablino dan yang lainya,Gablino harus tanya kepada Zay.

Tiba-tiba pintu kamar Zay terbuka,Zay datang dengan wajah lelahnya,mungkin dia sangat lelah karena perjalanan dari Seminyak-Amerta,mungkin Gablino menanyakan hal ini nanti saja.

"Lahh lo udah balik Zay."Ucap Gamma yang melihat Zay baru saja pulang.

"Ngga usah tanya-tanya,lo liat kan gue ada didepan lo,berarti gue udah pulang."Ucap Zay yang kelelahan,dia langsung merebahkan dirinya dikasur.

"Jawab iya apa susahnya sih,iya lebih pendek dari kata yang lo ucapin."

"Diem atau pergi dari sini."Ucap Zay tajam.

"Udahlah Zay,lo kenapa sih dateng-dateng malah marah-marah,bukanya bawa oleh-oleh."

"Gue capek."Ucap Zay,wajahnya sangatlah kusut,ada lingkaran hitam dibagian kantung matanya.

"Istirahat."Ucap Gamma.

Zay langsung tertidur,dia tidak menghiraukan ucapan teman-temanya,yang ada dipikiranya adalah tidur dan tidur,dia sangatlah lelah.

*****

Leon dan Reyhan kini berada di kantor polisi tempat Shaidan dipenjara,mereka akan mengorek informasi tentang ayahnya,dia pasti tahu sesuatu.

GEHEIMNIS[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang