Capt-39 Gablino.

1.2K 74 0
                                    

Happy reading.

Jangan lupa vote,komen and share.

Follow My insta ekacitra176.

Gablino cowok itu sedang duduk disebuah cafe didekat pantai Amerta,dia sedang menunggu seseorang dicafe itu,dia sendirian tidak bersama temanya.

"Gablino."Sapa seseorang yang ditunggu-tunggu oleh Gablino,dia Silvia Hanindya Aurora.

"Duduk."Ujar Gablino,Silvia pun duduk dibangku samping Gablino,dia memangku tas yang dia bawa,lalu menatap Gablino.

"Ada apa lo panggil gue kesini?."Tanya Silvia.

"Ada sesuatu yang mau gue tanyain ke lo,penting."Jawab Gablino.

Silvia mengernyit heran."Penting?tanya apa?."

Gablino menatap Silvia dengan tatapan serius."Lo kenal Keana?."Tanya Gablino tiba-tiba.

Silvia menatap Gablino dengan penuh tanda tanya."Keana?gue ngga kenal dia,gue juga ngga punya temen yang namanya Keana."Jawab Silvia.

"Lo yakin ngga punya temen yang namanya Keana,coba inget-inget mungkin lo lupa."

Silvia tersenyum kearah Gablino."Lino,gue ngga pikun dan gue emang bener ngga kenal siapa Keana."Ujar Silvia.

Gablino menghela nafasnya gusar,bahkan dia ngga tau lagi mau tanya apa kepada Silvia."Gue cuma tanya itu."

"Emang kenapa lo tanya tentang Keana Keana itu ke gue."Ucap Silvia.

Gablino menggeleng lemah."Ngga,cuma ada problem sedikit sih."

Silvia melihat Gablino sedikit berbeda,setelah membahas ini raut wajah Gablino menjadi sendu."Coba lo ceritain masalah lo,mungkin gue bisa bantu."Ujar Silvia tulus.

Gablino tersenyum kearah Silvia,saat melihat Silvia dia menjadi ingat Keana,Silvia mirip dengan Keana."Ngga usah,gue bukan tipe orang yang dengan gampangnya nyeritain masalah gue ke orang asing."

Silvia langsung terdiam,perkataan Gablino sedikit menyinggungnya,tapi dia tetap tetsenyum kepada Gablino."Okehh gue paham kok,maafin gue kalo gue lancang."

Gablino mengangguk,dia menatap kearah depan,deburan ombak disertakan angin yang kencang membuat suasana pantai menjadi sangat nyaman untuk bersantai.

"Gue suka ombak."Ujar Silvia tiba-tiba,dia tersenyum hangat saat melihat deburan ombak yang ada didepanya.

Gablino menoleh menatap gadis disampingnya yang sedang memperhatikan ombak didepanya."Gue suka cewek yang lagi tersenyum."Ucap Gablino tanpa sadar.

Silvia terkejut lalu dia menatap Gablino dengan tanda tanya."M-maksud lo apa?."

Gablino tersadar dengan apa yang dia ucapkan."Emmm ngga ngga."Ucap Gablino canggung.

Silvia terkekeh saat dia malihat raut wajah Gablino yang sedang canggung."Santai aja kali,gue bukan orang yang mudah baper."

Gablino jadi tidak canggung lagi dia malah ikut terkekeh,ternyata Silvia adalah gadis yang spesial,jarang ada gadis seperti Silvia sekarang.

"Gue ngga bermaksud ngebaperin lo juga kok,tapi lo persis kaya Keana."Ujar Gablino,entahlah dia tidak bersikap dingin kepada Silvia,entahlah mungkin dia sedang merasakan first love.

"Iyakah,Keana itu pacar lo?."

Gablino terkekeh saat Silvia berucap seperti itu."Dia sahabat gue dari kecil,tapi dia udah ngga ada."

Raut wajah Silvia tiba-tiba menjadi sendu."Ohh maaf gue ngga ber-

"Ngga papa kok,lagian dia udah ngga ada juga kan,gue harus ikhlasin dia."

GEHEIMNIS[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang