Capt-8 Vater verraten

2.2K 128 0
                                    

Lardo dkk sudah ada diapartemenya mulai sekarang sepertinya Ardian,Radit dan Bram akan tidur disitu,karena bagi mereka rumahnya adalah neraka.

"RADITTT WOY SIALAN JAUHIN TATU DARI GUE,GUE ALERGI BEGOOO."Teriak Ardian yang kini sedang dikejar kejar oleh Tatu anjing Radit.

Radit hanya tertawa terbahak bahak."Anjirr mampus lo yan,makanya jangan usil jadi orang."Ujar Radit yang masih tertawa.

"JAUHIN DIA DARI GUE ATAU GUE GOROK LO."Ancam Ardian.

Radit berhenti tertawa."Tatu sini sayang."Panggil Radit ke anjingnya.

Anjing Radit menurut lalu dia langsung berlari kedekapan Radit,sedangkan Ardian bernafas lega,akhirnya anjing Radit ngga kejar2 dia lagi.

"Sialan lo dit,si Tatu ngejarnya kenceng banget."Ujar Ardian yang masih ngos ngosan.

"Makanya jadi orang jangan jail,itu balesanya kalo lo jail sama Tatu,udah tau Tatu itu galak."Ujar Bram.

"Ya gue kan lupa,lagian si Radit ngapain sih bawa anjingnya kesini."Ujar Ardian kesal.

"Ngga tega gue kalo ninggalin Tatu sendirian,takut ada yang hamilin."Ujar Radit.

Ardian tak habis fikir dengan Radit,otaknya itu ngga tau terbuat dari apa.

"Paling yang hamilin pembantu lo."Ujar Lardo.

Radit melemparkan bantal kemuka Lardo."Kalo ngomong itu asal ceplos aja,eh tapi bener juga yah gue takut pembantu gue yang hamilin Tatu."Ujar Radit.

Bram memutar bola matanya malas."Goblog jangan dipelihara,pembantu lo kan perempuan mana bisa hamilin anjing lo,yang ada lo kali yang hamilin anjing lo."Ujar Bram malas.

"Eh tapi iya yah,gue jadi bingung nih."Ujar Radit sembari menggaruk rambutnya.

Radit memang tolol banget bahkan,otaknya kayanya kecil sangatlah kecil kaya otak nyamuk.

"Eh gue harus balik nih,bokap suruh gue balik."Ujar Ardian,dia tadi mendapat pesan dari ayahnya,dia menyuruh Ardian untuk pulang.

"Lo yakin mau pulang."Ujar Lardo memastikan.

"Iya lah lagian kalo gue ngga pulang,gue takut nyokap kenapa2."Ujar Ardian.

"Yaudah sana."Ujar Bram.

Sebelum Ardian beranjak pergi,dia sempat menarik ekor Tatu,Tatu pun langsung menggonggong kesakitan saat itu pun Ardian langsung lari terbirit birit.Mampus lo!.

"ARDIANNNN AWASS LO YAAA."Teriak Radit kesal,sungguh Ardian itu jahil banget!

Ardian hanya tertawa cekikikan lalu dia segera pergi darisitu untuk pulang kerumahnya karena jika Ardian tidak pulang dia takut mamahnya akan kenapa2.

*****

Sekarang Ardian sudah sampai dirumahnya,dia langsung membuka pintu rumahnya dengan kasar,mukanya datar dan aura dingin mengikutinya.

"Akhirnya kamu pulang juga."Ujar Samuel Adhlino ayah dari Ardian.

Ardian masih memasang muka datarnya."Ada perlu apa papah panggil aku."Ujar Ardian malas.

Samuel meletakan rokok yang dia pegang lalu mulai berbicara."Papah ingin kamu keluar dari geng sialan itu lalu melanjutkan bisnis papah."Ujar Samuel yang masih dengan nada tenang.

Ardian tersenyum miring."Bisnis?bisnis menipu orang itu yang papah sebut bisnis."Ujar Ardian dingin.

"JAGA BICARA KAMU ARDIAN,TAU APA KAMU SOAL BISNIS PAPAH."Bentak Samuel,amarahnya kini memuncak.

GEHEIMNIS[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang