Keana mengikuti kemana Fachry akan membawanya,dia tidak menggunakan kendaraan mereka berjalan kaki.
"Lo belum jawab pertanyaan gue,kenapa lo kenal nenek gue."Ujar Keana yang terus berjalan dibelakang Fachry.
Fachry tersenyum."Siapa yang ngga tau nenek Rinjani disini,dia sangat baik ke anak buah gue,dia selalu ngasik kita makanan atau obat jika kami habis tawuran."Jelas Fachry.
Keana mengangguk."Apa yang lo tau tentang nenek gue lagi."Ujarnya.
"Dia itu baik banget,selama ini dia hidup sendirian gue jarang liat anaknya kesana begitu juga lo,tapi gue pernah ngeliat dia bawa anak perempuan sekitar 5 tahun yang lalu,gue ngga pernah liat mukanya cuma kayanya dia seumuran sama lo."Jelas Fachry.
Keana mengernyit,apa maksudnya dengan seumuran,lalu dia teringat dengan masalalunya."Ah iya mungkin dia cucu nenek yang lain."Ujar Keana,dia tau betul siapa yang dimaksud oleh Fachry.
"Kita udah sampe gue langsung cabut aja."Ujar Fachry saat mereka sudah sampai dirumah yang terlihat besar namuns seperti tidak terawat.
"Ahh makasih yaa...
"Fachry."Ujar Fachry mengenalkan dirinya.
"Oh ya makasih Fachry,gue Keana."Ujar Keana.
Fachry mengangguk."Gue pergi."Ujarnya lalu dia beranjak pergi dari situ.
Setelah Fachry pergi lalu Keana masuk kedalam rumah neneknya,dia sangat merindukan neneknya dan siapa tau dengan Keana kerumah neneknya dia bisa menghilangkan rasa rindu itu.
Keana mempunyai kunci cadangan rumah neneknya jadi dia bisa masuk kerumah neneknya dengan mudah
,Keana masuk kerumah neneknya dengan perlahan,rumah yang 10 tahun lalu dia datangi bersama keluarga lengkapnya kini dia datang sendirian.Banyak foto-foto dirinya saat kecil tertempel didinding,Keana rindu suasana dimana dia dulu bersama keluarga tercintanya.
Keana tersenyum saat matanya menangkap foto dua anak kecil yang sedang tertawa."Gue rindu lo,lo dimana sekarang."Ujar Keana sendu.
Keana berlalu dari situ dia menuju sebuah gudang dimana banyak barang-barang berharga disimpan,mata Keana tidak sengaja menangkap sebuah patung Elang.
"Kenapa ada patung Elang disini."Ujarnya bingung.
Tiba-tiba ponsel Keana berbunyi,dia langsung menekan tombol hijau lalu menempelkan ponselnya ke telinganya.
"Halo Bram ada apa."
"Kita ada misi di Amerta,besok kita akan kesana."Ujar Bram diseberang sana.
Deg.
"Halo ke lo masih disana kan."
Keana tersadar."Oh iya ya."
"Nanti kita kumpul diapartement Lardo,gue tutup dulu."
Bipp.Telefon dimatikan sepihak,Keana masih terkejut kenapa harus Amerta?dia masih tidak siap untuk bertemu teman lamanya.
"Gue harus pulang."Ujar Keana lalu dia beranjak pergi dari rumah neneknya.
*****
Ardian sekarang sudah berada dalam rumahnya,ayahnya berulah lagi dan lagi,dia sangat muak dengan ayahnya.
"MAU SAMPAI KAPAN PAPAH MAU NGEJALANIN BISNIS HARAM INI."Bentak Ardian kepada ayahnya.
"JAGA BICARA KAMU ARDIAN,PAPAH NGELAKUIN INI DEMI MENGHIDUPI KELUARGA KITA."Ujar Samuel tak kalah tajam.
Ardian tersenyum miring."Jangan pernah bawa-bawa keluarga dalam bisnis haram papah ini."Ujar Ardian dingin.
"Kalo papah ngga ngelakuin bisnis ini kalian mau makan apa hah!?."Ujar Samuel sembari melirik Ardian dan mamahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEHEIMNIS[Selesai]
Teen Fiction"Bagaimana jika rahasia yang mengubah keharmonisan menjadi kehancuran?." Geheimnis sebuah kata yang diambil dari bahasa Jerman,artinya Rahasia. Adelardo Cetta Early dialah leader geng Adler,geng yang ditakuti oleh semua orang,semua orang tau geng it...