Capt-29 Die Tatsache

1.2K 76 2
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading.

Jangan lupa vote komen and share.

Folow ig:ekacitra176

Keana gadis itu sedang berada dimakam ibunya,dia menangis disana hujan pun ikut menangis membasahi tubuh gadis itu,Keana tidak tahu lagi harus bagaimana.

"Mah Keana bingung harus gimana,untuk kedua kalinya mah,Keana dikhianati sama temen Keana sendiri Hiks...."Tangis Keana pecah dan dibarengi dengan hujan turun.

Tempat yang paling tepat untuk curhat adalah mamahnya,walaupun mamahnya tidak menjawab curhatan Keana,tapi dia yakin bahwa mamah Keana pasti mendengarnya.

"I'm confused what to do,I don't have anyone."Suara petir menggelegar,tapi tidak akan membuat gadis itu pergi.

"Don't consider when you have a problem you are alone, look at the back of many people who care about you."Suara itu dari seseorang yang sedang memayungi Keana.

Keana mendongak keatas dan mendapati seorang lelaki bertubuh jangkung yang sedang memayunginya,Keana tidak mengenal orang itu.

"I don't know you."Keana mengelap air matanya,dia berdiri menghadap lelaki dihadapanya.

"Lebih tepatnya kita tidak saling mengenal."Kata lelaki yang memayungi Keana.

Keana menatap mata pria itu yang berwarna hijau,matanya mampu memikat wanita dengan mudah,Keana mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Silahkan kalo lo mau ke makam,gue pergi."Keana sudah tidak menangis,namun langit masih menangis membasahi tubuh Keana.

Lelaki itu tersenyum."Tidak bisakah kita berkenalan."Kata lelaki itu yang menghentikan langkah Keana.

Keana berbalik."Gue bukan tipe orang yang mudah diajak kenalan."Keana berjalan menjauh dari makan dan lelaki itu.

Lelaki itu memperhatikan Keana sampai dia hilang dari pandanganya."Bahkan dia mirip sekali denganmu."Kata lelaki itu,entah apa artinya tidak ada yang tau,mungkin itu sebuah petunjuk atau apa.

*****

Lardo dan teman-temanya sedang berada di markas mereka,entahlah hari ini terasa sangatlah melelahkan,lelah fisik maupun batin.

"Gue ngga nyangka kalo Keana kaya gitu,dari awal gue percaya kalo dia ngga akan khianati kita."Ucap Ardian sembari meminum kopinya.

"Gue percaya Keana ngga akan ngelakuin hal bodoh kaya gini "Ucap Gablino,dia yakin kalo Keana bukanlah orang seperti itu,karena Gablino tau betul sifat Keana.

"Kenapa lo bisa percaya kalo Keana bukan orang kaya gitu."Kini Lardo yang mulai berbicara.

"Karena gue udah berteman sama dia dari kecil,jadi gue tau sifat aslinya."Ucap Gablino menaikan sedikit volume berbicaranya.

GEHEIMNIS[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang