Capt-48 Ende.

1.4K 75 2
                                    

"Kita harus gimana ini Rey!hari ini Lardo dalam bahaya."Ucap Leon frustasi,dia bingung harus berbuat apa.

"Gimana yah."Rey mulai berfikir sesuatu yang harus mereka lakukan."Oh ya,dimana lokasi kematian Revan."

"Lapangan green."

"Kita kesana,pasti Adiguna menjalankan rencananya disana."

Leon mengangguk."Lo telfon Keana sama Disya,suruh mereka dateng ke lapangan green."

Rey mengeluarkan ponsel berwarna silvernya,lalu memencet icon telefon,Rey menelfon Keana.

"Iya Rey,ada apa?."Ucap Keana diseberang sana.

"Lo kelapangan green sekarang,Lardo dalam bahaya,gue sama Leon lagi otw kesana."

"Dalam bahaya?maksudnya gimana?."Tanya Keana bingung.

"Udahlah lo kelapangan green aja,cepetan ngga pake lama."

Bip.

Telefon dimatikan oleh sepihak,Keana bingung kenapa dia disuruh ke lapangan green,ada apa dengan Lardo?.

"DISYAA LO DIMANAA."Teriak Keana sembari mencari kunci mobilnya.

Disya pun datang ke kamar Keana."Apaan sih,ngga usah teriak-teriak,ini bukan air terjun."

"Jangan bercanda!kita harus pergi sekarang."Ucap Keana yang masih mencari kunci mobilnya.

"Pergi kemana?shoping?."Tanya Disya santai.

"Gue bilang jangan bercanda!ini gawat!."Ucap Keana yang mulai kesal karena kunci mobilnya tidak ketemu juga.

Disya menghela nafasnya,kebiasaan Keana tidak pernah hilang dari dulu!selalu saja membuat orang penasaran."Yayaya terserah lo aja,emang gawat kenapa sih."

"Lardo dalam bahaya!kita harus kelapangan green sekarang."

Disya terlonjak kaget,dia hampir saja jatuh."WHATT!LO KENAPA NGGA BILANG DARI TADI!."

"Lo ngga tanya."

"Ck,yaudah sekarang kita pergi,kenapa masih disini."

Keana sudah mencari dipenjuru kamar,tapi dia tidak menemukan kunci mobilnya."Kunci mobil gue ngga tau kemana."

"Kunci mobil?ohh kunci mobil lo ada di gue,sekarang kita otw cepet."

Keana menatap Disya dengan tatapan membunuhnya."KENAPA LO NGGA BILANG DARI TADI!."

"Lo ngga tanya."Ucap Disya,dia langsung menarik tangan Keana,ini perihal penting tapi Keana malah masih disini!berdebat dengan Disya!.

******

Disisi lain,di rumah sakit Jimbaran teman-teman Aldi tengah berada di ruangan tempat Aldi dirawat,Aldi sudah mau berbicara,dia juga sudah mau makan.

"Al,gimana keadaan lo?."Tanya Gani.

"Baik."Jawab Aldi singkat,Gani mengangguk paham.

"Nia,lo kok ngga sekolah sih."Ujar Vandi,sudah beberapa hari ini Nia selalu menjaga Aldi,otomatis Nia tidak pergi sekolah.

"Gue harus jagain abang,gue ngga mau abang kabur lagi."Ujar Nia,kalau sampai abangnya kabur lagi!dia pasti akan sangat kerepotan,orang tuanya menitipkan Nia kepada Aldi agar dia menjaganya,ini malah sebaliknya,Nia malah yang menjaga Aldi.

"Dia udah gede,ngapain dijagain,kaya anak kecil aja."Ucap Fachry.

"Ry!lo ngomong apaan sih!."Cerca Deni.

"Bercanda Den,mentang-mentang Aldi calon kakak ipar lo,lo selalu belain dia."

"Iyaa tuh,parah lo den,udah nikung gue,sedih tau gue yang berjuang lo yang disayang."Ucap Vino dengan dramatis,pura-pura sedih karena kehilangan Nia.

GEHEIMNIS[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang