Capt-44 Birthday Keana.

1.3K 77 2
                                    

Lardo kini dan teman-temanya sedang berada dirooftop sekolah,hari ini semua guru rapat jadi mereka bisa bersantai sedikit.

"Lardo."Panggil Ardian.

Lardo menengok kearah Ardian."Ada apa?."

"Lo inget sekarang hari apa?."Tanya Ardian.

Lardo mengernyit bingung,kenapa Ardian menanyakan hal yang menurutnya tidak penting."Hari senin kan,lo kenapa nanya hal yang ngga penting sih."

Ardian,Radit dan Bram saling pandang,seolah mereka berbicara lewat mata."Lo yakin dihari senin ini ngga ada suatu hal yang lo lupa."Ucap Bram,harap-harap Lardo mengingatnya.

Lardo berdecak sebal,temanya ini terlalu bertele-tele."Ck,Kalian kenapa sih,hari ini hari senin,hari ini ngga ada hal yang spesial buat gue."

"Gue cuma nanya doang,yaudah kalo lo ngga inget."Ucap Radit,dia sedikit kesal dengan tingkah Lardo,katanya cinta Keana tapi ulang tahun Keana aja ngga inget.

"Iya gue ngga inget sama sekali,udahlah biarin gue sendiri dulu,kalian pergi dulu."Usir Lardo,entah apa yang terjadi hari ini,Lardo sedikit bertingkah menyebalkan.

"Okehh kita pergi."Ucap Bram kesal,mereka bertiga pun meninggalkan Lardo sendirian di rooftop,mungkin suasana hatinya sedang buruk.

"Semua orang cuma bisa bikin gue kesel hari ini,keluarga itu yang udah buat gue jadi kesel kaya gini."Ucap Lardo bermonolog sendiri.

Flasback on.

Pagi ini Lardo ingin berangkat sekolah lebih awal,entah mengapa dia ingin sekali bertemu Arsy,mungkin Lardo ingin bercerita sesuatu kepada Arsy.

Lardo menghentikan mobilnya secara tiba-tiba karena melihat pemandangan yang tidak mengenakan,dia turun dari mobil dan menghampiri pemandangan yang dia lihat didepan matanya sendiri.

"Mamah ngapain disini?."Tanya Lardo,pasalnya mamahnya sekarang sedang bersama pria yang entah siapa.

"Ehh Lardo,kok kamu belum berangkat sekolah sih."Ucap Audie mamah dari Lardo.

"Itu ngga penting,mamah ngapain disini?."Tanya Lardo lagi.

"Oh ini mamah mau sarapan sama suami mamah."Jawab Audie dengan tenang,seolah itu hal biasa baginya.

Lardo terkejut,apa yang dimaksud dengan suami."Suami?mamah bercanda yah,suami mamah kan papah Tomi."Ucap Lardo yang semakin bingung.

Mamah Lardo mengernyit heran."Tomi?ahh iyaa dia emang suami mamah,tapi itu kan dulu,sekarang suami mamah ya dia,kamu juga anak kandung kita berdua."Ucap mamah Lardo.

Lardo semakin bingung dengan cerita mamahnya."Aku anak papah Tomi mah,bukan pria ini."

"Lardo!dia itu papah kamu,anaknya Tomi itu udah meninggal dulu!Shadan itu udah meninggal!jangan sebut nama dia lagi!."Bentak mamah Lardo dengan tiba-tiba.

Lardo jadi tidak mengerti dengan semua ini,tiba-tiba pria yang bersama mamah Lardo menariknya menjauh dari mamah Lardo.

"Lepas,om apa-apaan sih."Ucap Lardo kasar.

"Dengarkan saya Lardo,berpura-puralah sebagai anak saya."Ucap pria itu.

"NGGA!Tuan bukan papah saya."Ucap Lardo lantang.

"Ini demi mamah kamu,dia sangat membenci anak dari dia dan Tomi yaitu kamu,kamu tidak mau kan dibenci oleh mamahmu sendiri,jadi menurutlah."Ucap pria itu.

Lalu pria itu meninggalkan Lardo yang masih merenung,artinya mamahnya menganggap dia itu anak dari pria itu,artinya mamahnya sangat membencinya,kenapa tuhan memberikan ujian ini kepadanya.

GEHEIMNIS[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang