Capt-42 Leer.

1.2K 84 3
                                    

Lardo cowok itu sekarang berada didermaga yang biasanya dia kunjungi setiap hari minggu,Lardo selalu menanti kedatangan Keana disini,harap-harap Keana akan kembali hidup lagi.

Lardo tidak sendirian,dia bersama Radit,Ardian dan Bram,mereka sengaja kedermaga untuk menyusul Lardo,karena dermaga inilah yang biasa Lardo kunjungi saat dia sedih.

"Do,lo sedih lagi?."Tanya Ardian kepada Lardo,dia tidak bisa melihat temanya seperti ini terus.

Lardo tersenyum kearah langit yang sangat biru."Gue ngga sedih yan,gue cuma rindu sama Keana."

"Do kita semua rindu sama Keana,ngga cuma lo doang kok."Ucap Bram sembari tersenyum hangat kepada Lardo.

Lardo menurunkan tatapanya,dia menatap bunga teratai kesukaan Keana."Gue emng rindu Keana Bram,tapi ngga tau kenapa saat gue deket Arsy,gue ngerasa lagi dideket Keana."

"Arsy cewek baru itu?."Tanya Radit,Radit memperlihatkan tatapan heran kepada Lardo.

Lardo mengangguk,pandanganya tetap setia kepada bunga teratai."Cara dia berbicara,cara dia tertawa dan kesukaanya juga semuanya sama kaya Keana,apa setelah Keana ngga ada,tuhan ngirimin Arsy buat gantiin dia dihati gue?."

Ardian tersenyum senang saat mendengar itu,sedikit demi sedikit Lardo bisa melupakan Keana."Mungkin pemikiran lo tentang Arsy emang bener,dia dikirim tuhan untuk ngembaliin lo yang dulu."

Bram mengangguk menyutujui perkataan Ardian."Gue setuju sama Ardian,coba lo buka hati buat Arsy,gue yakin dia itu cewek baik-baik."

"Gue denger-denger dari pacar gue katanya dia cewek yang jago berantem dan cewek yang kuat,Arsy bukan cewek sembarangan."

Lardo berhenti menatap bunga teratai,dia mendongak dan menatap Radit,dia jadi teringat dengan kejadian dimana dia membentak Arsy kemarin."Lo bener dit,tempo hari gue udah bentak Arsy,tapi dia sama sekali ngga nangis atau pun sedih."

"Nah itu dia,dia sama kaya Keana kan?dia ngga takut dibentak lo,lo inget kan kejadian satu tahun lalu?."

Lardo mengingatnya dengan jelas,kejadian itu yang membuat Lardo sangat merasa bersalah kepada Keana,tapi penyesalan Lardo tidak ada gunanya,Keana sudah dulu meninggalkanya sebelum dia meminta maaf.

"Gue ngerasa sangat bodoh saat gue inget kejadian itu,gue sangat amat merasa bersalah sama Keana,gue gila kayanya saat itu."Lardo tersenyum miris saat mengingat itu semua.

"Semua udah berakhir do,Keana udah ngga ada,dia udah membawa semua kenangan indah maupun buruk,lanjutin hidup lo,gue harap Arsy bisa buat lo kaya dulu."Ucap Ardian sembari tersenyum penuh harap,dia juga ingin melihat Lardo kembali seperti dulu,Lardo yang ditakuti semua orang dan kejam,bukan Lardo yang suka melamun seperti ini.

"Bener tuh do,gue bisa bantu lo lewat Liora,dia kan temenya Liora,lo tenang aja ngga usah khawatir,selama lo niat buat buka hati gue bantu semampu gue."Ucap Radit sembari menepuk bahu Lardo.

"Gue cuma berharap lo kembali kaya dulu do,jangan sedih mulu gue ngga suka liat lo kaya gini."

Lardo hanya tersenyum menanggapi mereka semuanya,Lardo kini bingung,bukan itu tujuan Lardo untuk mendekati Arsy.

Maaf temen-temen bukan itu tujuan gue deketin Arsy,gue cuma pengen ketemu peneror itu,tapi gue ngga tau seiring berjalanya waktu perasaan gue ke Arsy tetap sama atau berbeda.Batin Lardo,dia menatap teman-temanya yang sedang tertawa bahagia,rasanya dia ingin memberitahu semuanya kepada mereka,tapi Lardo tidak bisa.

********

"Zay,lo ngga keluar hari ini?."Tanya Timothy,dia sedang berada dirumah Zay saat ini bersama Gablino dan Gamma.

GEHEIMNIS[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang