Capt-19 Altes Haus

1.6K 100 2
                                    

Lardo dkk sekarang sudah ada dirumah lama milik Keana,dia lebih awal datang ke Amerta karena agar misinya cepat-cepat selesai.

"Bro kapan kita mau ketemu tuan Albaran."Ujar Radit yang sedang memakan makanan ringanya.

"Dia itu orang besar jadi kita harus buat janji untuk menemui dia."Ujar Bram yang sedang tiduran sikasur hotel.

"Bener juga yah,yaudah jalan-jalan kuy jarang-jarang loh kita ngejalanin misi diluar Seminyak."Ujar Radit.

"Ke pasti lo tau kan tempat wisata disini."Ujar Ardian.

"Disini itu masih daerah Bali paling tempat wisatanya pantai."Ujar Keana.

"Bosen gue liat air gue pengin liat darah."Ujar Radit dengan mata berbinar.

"Jangan buat ulah disini ini bukan Seminyak disini ngga ada anak buah lo."Ujar Lardo.

Radit memanyunkan bibirnya."Bacot banget lo do,udahlah gue mau cuci mata."Ujar Radit lalu dia beranjak pergi dari rumah Keana.

"DIT TUNGGU GUE IKUT BRO."Teriak Bram lalu dia ikut menyusul Radit.

"CEPET KALO MAU IKUT."Balas Radit dari luar rumah.

"Yan lo ngga ikut mereka."Ujar Lardo.

Ardian menggeleng."Ngga,gue ngga terlalu minat sama bule."Ujar Ardian.

"Gue mau pergi lo disini jaga rumah Keana."Ujar Lardo.

Ardian mengernyit."Lalu Keana gimana."Ujarnya bingung.

"Keana ikut gue."Ujar Lardo.

Keana terkejut karena secara tidak langsung Lardo telah mengajaknya untuk jalan-jalan.

"Yaudah deh sana gue disini juga gapapa."Ujar Ardian pasrah,nasib jomblo emang gini.

"Ke lo ikut gue."Ujar Lardo kepada Keana.

Keana yang sedang melamun pun langsung tersadar."Hah iya iya ayo."Ujar Keana.

"DAHH BROOO BAIK-BAIK YAA."Teriak Ardian memberikan salam perpisahan saat Keana dan Lardo beranjak keluar rumah.

Sekarang hanya Ardian yang ada di rumah Keana,dia jadi ingat gadis yang dia obati tadi malam,gadisnya cantik dan misterius kira-kira siapa yah dia.

"Astaga Ardian lo ngga boleh suka sama gadis itu,inget dalam kamus Adler bawa gadis kedalam lingkaran kehidupan Adler itu bahaya."Ujar Ardian bermonolog sendiri.

"Tau ah gue mau liat-liat rumahnya Keana,siapa tau gue menemukan harta karun."Ardian beranjak lalu dia mulai mengelilingi rumah besar milik Keana.

Didinding rumah banyak terdapat foto-foto Keluarga Keana,foto Leon juga ada disana dia sedang menggendong Keana waktu masih kecil.

"Anjir si Leon ganteng juga waktu kecil."Ujar Ardian saat melihat foto Leon yang menggemaskan.

Sesudah dia melihat foto-foto Keana waktu kecil matanya tidak sengaja menangkap sebuah ruangan yang sedikit mencurigakan,ada di bawah tangga.

Ardian berjalan menghampiri pintu itu lalu membukanya,dia cukup penasaran dengan ruangan itu,Ardian terkejut saat melihat isi dari ruangan tersebut.

"Ini kan.....

*****

"Ada apa kalian panggil gue kesini."Ujar Fahmi dengan nada tidak suka,saat ini dia sedang berada di markas Wolfe.

Aldi tersenyum miring."Gue ngga mau basa basi,gue mau nawarin sesuatu ke lo."Ujar Aldi.

"Nawarin apa."Ucap Fahmi.

GEHEIMNIS[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang